TEGAL – Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tidak hanya diikuti siswa SMA reguler. Namun juga diikuti para siswa berkebutuhan khusus. Seperti di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) Manunggal Slawi Kabupaten Tegal.
Senin (1/4/2019) kemarin, 4 siswa tuna rungu (B) di SMALB Manungal Slawi melaksanakan ujian tersebut. Yakni Ega Tegas Kirono, Istiqomah, Opi Ropiqotul Adawiyah, Shady Agung Pratama. Sementara 9 siswa tuna grahita (C) juga mengikuti ujian yang sama.
Kepala SMALB Manunggal Slawi Ardana kepada panturapost.com menerangkan, tahun 2019 ini ada empat siswa tuna rungu dan 9 tuna grahita mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
“Untuk tuna rungu, ada dua siswa wanita dan ada dua siswa laki-laki,” tutur Ardana.
Dari empat siswa tuna rungu yang mengikuti ujian, satu siswa harus didampingi seorang pengawas pendamping. Hal itu dilakukan untuk membantu yang bersangkutan menyalin jawaban ke lembar jawaban. Ada dua pengawas dalam ujian tersebut.
Ardana mengaku, meskipun para siswanya mengalami keterbatasan fisik, mereka semangat mengikuti ujian nasional yang digelar serentak dengan sekolah lain. Mereka juga melakukan berbagai persiapan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ujian, dengan belajar secara intensif.
“Dari pagi siswa sudah datang untuk mengikuti ujian, senyum, semangat para siswa pun sangat terlihat saat masuk ruang kelas ujian. Alhamdulillah pelaksanaan hari pertama ujian berjalan lancar,” kata dia.
Siswa akan melaksanakan ujian selama tiga hari. Tiap hari ada satu pelajaran yang diujikan. “Kebetulan hari ini (Senin, red) mata pelajaran bahasa Indonesia. Besok mata pelajaran Matematika dan besoknya lagi mata pelajaran Bahasa inggris,” terang dia.
“Jadi siswa masih akan berjuang untuk kelulusannya selama dua hari,” tambahnya.
Ardana mengaku, sekolahnya telah memiliki fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan ujian nasional dengan metode Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Namun pelaksanaan metode tersebut masih menunggu kebijakan pemerintah.
“Apabila ke depan disyarakatkan harus menggunakan metode UNBK, kami siap melaksanakan. Saat ini kami sementara masih UNKP. Harapan kami para siswa bisa lulus dan mendapatkan ijazah dan ijazahnya bisa digunakan untuk melamar kerja,” harap Ardana. (*)
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post