BREBES – Tim Dinas Sosial Kabupaten Brebes akhirnya turun tangan membantu Ahmad Rifai (52), warga Desa Kedunguter Kecamatan Brebes. Ahmad yang mengalami gangguan jiwa sebelumnya dipasung selama 28 tahun karena kerap mengamuk.
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Brebes, Slamet Gembira mengatakan yang bersangkutan telah dibawa untuk dirujuk di Rumah Sakit dr. Soesilo Slawi, Kabupaten Tegal. Ahmad dirujuk agar mendapatkan perawatan dan pengobatan dari dokter syaraf.
“Staf kami saudara Adi Sukarno kemarin datang menjemput Ahmad untuk dirujuk ke Rumah Sakit di Slawi. Kami berharap dengan penanganan tim medis dan dokter syaraf yang bersangkutan bisa kembali pulih sedia kala,” kata Slamet Gembira, Rabu 1 Desember 2021.
Ia mengimbau, kepada pihak desa maupun masyarakat untuk segera melaporkan jika ada warga disekitar yang mengalami orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Termasuk pihak desa bisa mengurus berkas dokumen persyaratan seperti dokumen KK, KTP, BPJS dan lain sebagainya.
“Kami minta jangan sampai kejadian ini terulang kembali ada warga yang dipasung sudah lama baru diketahui kami. Kami justru mengetahui setelah adanya pemberitaan di media. Untuk itu pihak desa maupun masyarakat bisa segera melaporkannya. Termasuk desa untuk bisa membantu warganya dengan melengkapi kelengkapan berkas persyaratan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, selama puluhan tahun Ahmad menghabiskan waktu seorang diri di sebuah kamar rumahnya. Ia mengalami gangguan jiwa setelah tak lama lulus dari Madrasah Aliyah di Buntet, Cirebon.
Ahmad lulus Aliyah tahun 1990, kemudian membantu orang tuanya sebagai petani. Sejak 28 tahun lalu ia terpaksa dirantai orangtuanya, Rusbad (83) di sebuah kamar rumah yang berada di RT 01/RW 02.
Bukanya tanpa sebab, orang tuanya terpaksa merantainya karena Ahmad sering pergi tanpa sepengetahuan keluarga. Saat pergi, keluarga khawatir Ahmad akan mengganggu orang lain. Namun demikian, keluarga sering mengantarkan makanan dan kebutuhan lain untuk Ahmad di kamarnya.
Di masa mudanya, Ahmad dikenal sebagai orang yang pandai dan giat dalam belajar. Bahkan, saat muda Ahmad sempat melanjutkan pendidikan sebagai tentara. Namun lantaran keterbatasan ekonomi, orangtuanya, Rusbad (83), meminta Ahmad untuk membantunya bertani untuk tambahan biaya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post