TEGAL – Akibat angin kencang dan gelombang tinggi, empat kapal tongkang bermuatan batu terdampar di wilayah pesisir pantai Kota Tegal dalam dua hari terakhir ini. Tiga kapal di antaranya terdampar di kawasan Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI), Selasa (19/1/2021). Sedangkan satu kapal lainnya di kawasan Pantai Pulo Kodok, Mintaragen, Tegal Timur, Senin (18/1/2021) kemarin.
“Hari ini kita ke Pulo Kodok, kemarin ada kapal tongkang akibat cuaca buruk, gelombang setinggi empat meter. Sehingga tongkang terbawa arus sampai ke pinggir pantai,” kata Wali Kota Dedy Yon, Selasa (19/1/2021).
Dedy mengungkapkan, dampak kapal tongkang yang terdampar merusak fasilitas umum di Pantai Pulo Kodok. Antara lain kios, tempat swafoto, dan juga mengakibatkan pohon roboh. “Harapannya kapal tongkang tersebut segera ditarik dari bibir pantai,” kata Dedy.
Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, kata Dedy Yon, harus segera membangun tanggul batu pemecah gelombang. Sehingga ketika ada gelombang tidak membahayakan orang atau wisatawan di pinggir pantai.
“Kita bersama BPBD akan evaluasi. Ke depan ada pembangunan tanggul pemecah gelombang sehingga dampaknya lebih aman,” ujar Dedy Yon.
Disinggung antisipasi apabila terjadi terjadi bencana, kata Dedy Yon, pihaknya sudah melakukan simulasi bersama OPD terkait persiapan terjadi bilamana terjadi rob.
Seperti, Dinsos harus siap apabila terjadi rob, nantinya apabila ada masyarakat terkena dampak disiapkan posko-posko yang dilengkapi dapur umum dan fasilitas kesehatan.
“Beberapa titik seperti fasilitas umum, sekolah, terowongan yang biasanya tergenang banjir. Titik itu yang biasanya terjadi genangan air kita sudah antisipasi. Selain itu kita punya armada yang disiapkan untuk menyedot air apabila terjadi genangan sehingga bisa cepat kering,” pungkas Dedy. (*)
Discussion about this post