BREBES – Pemerintah Kabupaten Brebes menggelar lomba mancing dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Sungai Sigeleng yang berada di Kelurahan Gandasuli, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Minggu 26 Agustus 2018. 4000 ekor ikan lele ditebar, 10 di antaranya indukan dengan berat masing-masing 1,5 Kg.
Sekitar 500 an peserta tampak antusias mengikuti lomba mancing yang memperebutkan trophy dan uang tunai. Perlombaan dimulai sekitar pukul 08.15 WIB yang ditandai dengan pelepasan 10 ekor bibit ikan lele oleh Bupati Brebes.
Dalam lomba mancing tersebut, 150 meter dari ruas sungai Sigeleng dibendung dan ditambahkan air beserta ikan lele. Pihak panitia menyediakan waktu sekitar 2 jam untuk peserta. Penilaian diukur dari jumlah ikan lele yang didapat. Sedangkan 10 ikan indukan setara dengan 3 ekor lele.
Bupati Brebes Idza Priyanti usai membuka acara menjelaskan, lomba mancing tersebut sengaja diselenggarakan dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73. Pihak panitia mengambil tempat di sungai, sekaligus mensosialisasikan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), dimana Kelurahan Gandasuli sebagai pilot projectnya.
“Memancing tidak harus di laut, tapi bisa juga di sungai. Harapannya agar Kotaku bisa terwujud. Nantinya ketika sungai ini bersih bisa menjadi destinasi wisata pemancingan. Biar sungai ini bersih, lancar, tanpa sampah. Sehingga bisa dijadikan tempat wisata yang bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar,” jelas Idza.
Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 73 tingkat Kabupaten Brebes, Edi Kusmartono menjelaskan, lomba memancing juga sekaligus mensosialisasikan gerakan gemar makan ikan. “Ikan yang didapat oleh peserta nantinya bisa dibawa pulang, kecuali mereka yang dapat ikan indukan itu harus dilepas lagi,” jelas Edi.
Meski dijadikan sebagai ajang perlombaan, saat acara selesai, ikan lele tidak boleh diambil lagi. Hal ini bertujuan supaya ikan bisa berkembang biak di sungai tersebut.
“Ini juga sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat, sebab kita tebar 4 kwintal ikan sejunlah 4000 ekor ikan lele dan 10 indukan. Nantinya ikan yang tidak terpancing agar tetap di sini dan berkembang biak, sehingga bisa menjadi destinasi pemancingan di tengah kota,” papar Edi.
Berkah tersendiri juga dirasakan oleh salah satu warga Duriman (50) yang memanfaatkan momen lomba tersebut dengan berjualan alat pancing. Menurutnya, sejak pagi hingga lomba usai sudah meraup untung hingga Rp. 500.000. “Ada kail, mata pancing, senar dan pelampung, harganya murah, maksimal 20 ribuan,” jelasnya.
Lomba mancing berakhir sekitar pukul 10.20 WIB. Juara pertama mendapatkan trophy dan uang pembinaan sebesar Rp. 500.000 dengan total ikan 55 ekor. Sementara juara dua Rp. 300.000 dengan jumlah ikan lele 31 ekor dan juara ketiga mendapatkan Rp. 200.000 dengan perolehan 29 ekor ikan lele. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post