BREBES – Kasus demam berdarah (DBD) di wilayah Kabupaten Brebes jumlahnya terus bertambah. Bahkan, dalam 24 jam terakhir pasien penderita bertambah 11 orang.
“Hari Rabu (30/1) kemarin, jumlah penderita yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) sebanyak 39 orang. Tapi hari Kamis (31/1) pagi ini bertambah jadi total 50 orang. Sebagian besar diantaranya penderita anak – anak,” ucap Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ismawan Nur Laksono.
50 orang penderita DBD itu merupakan yang tercatat sejak 30 hari terakhir dan tersebar di hampir setiap kecamatan di wilayah Brebes bagian utara, tengah dan selatan. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 5 penderita yang semuanya anak dibawah umur 10 tahun.
Untuk itu, Bupati Brebes, melalui surat edaran, meminta kepada seluruh elemen pemerintahan, mulai dari desa, kecamatan, kantor dinas, hingga sekolah – sekolah untuk aktif mensosialisasikan pencegahan DBD.
“Upaya foging juga terus kita lakukan setiap hari. Termasuk sosilisasi mobiling melalui pengeras suara masuk blusukan ke desa – desa terkait pencegahan DBD. Surat edaran juga telah disebar untuk melakukan sosilisasi juga secara aktif,” jelasnya.
Dalam surat edaran itu, sejumlah pihak diminta untuk melakukam pemberdayaan melakukan sosialisasi DBD dan pemberantasan sarang nyamuk. Termasuk, untuk aktif membersihkan sumber-sumber sarang nyamuk di lingkungan masing-masing. “Karena semua wilayah berpotensi terjadi kasus DBD,” ungkapnya.
Menurut dia, kasus demam berdarah menjadi sebuah ancaman yang serius bagi siapa pun.
“Karena saat ini memasuki musim pancaroba dengan cuaca yang tidak menentu membuat Anda harus waswas dengan penyakit demam berdarah. Pasalnya, nyamuk Aedes aegypti yang membawa penyakit demam berdarah ini memiliki kemampuan terbang sejauh 100 meter sehingga proses penularannya berlangsung sangat cepat,” pungkasnya.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Discussion about this post