MENJADI seorang TNI-AL bukan sebuah perkara mudah. Harus mampu bersaing dengan ribuan pendaftar lainnya. Setelah diterima pun seorang prajurit harus menjalani pelatihan terlebih dahulu sebelum akhirnya diberi tugas.
Di Mako Lanal Tegal, Pelda Marinir Sutrisno bertugas. Prajurit TNI-AL kelahiran 1977 asal Comal Kab. Pemalang ini menjabat sebagai Ka.Ursenamo (kepala urusan senjata dan Amonisi).
Pria dengan 3 orang anak ini, selama menjalani karir di dunia militer, pernah menjalani berbagai macam penugasan. Karir perdananya diawali di Batalyon Zeni 1 MARINIR Karang Pilang Surabaya. Kemudian pada tahun 1998 dia diangkat sebagai Katim Jihandak.
Tugas yang dibebankannya cukup dibilang agak berbahaya dan beresiko. Karena, ia harus selalu bergelut dengan bahan peledak dan material tempur persenjataan serta amonisi lainnya.
“Selain itu saya juga pernah menjadi pelatih Pendidikan Komando Hutan Korp Marinir,” ungkap Sutrisno sapaan akrabnya.
Selama penugasan di Mako Lanal Tegal, dia juga aktif dalam pembinaan dan pelatihan di kesatrian untuk menjaga kesiap-siagaan serta ketrampilan prajurit. Selain itu pihaknya juga aktif dalam berbagai kegiatan lainnya. Mulai dari pembinaan Menwa UPS, Pelajar dan Saka Bahari. Sering juga dilibatkan sebagai Tim Juri Lomba PBB di seluruh Wilayah Kerja Lanal Tegal.
Selama menjalani karir militer, beberapa kursus pernah dijalaninya, demi meningkatkan kemampuan. “Dulu saya Kursus Bintara Handak dan Amunisi Th. 1998, Kursus Jihandak Th. 2006, Kursus Pelatih Pendidikan Komando Th. 2007 yang terakhir mengikuti Penataran Permildas TNI di Cimahi Bandung Th. 2015,” ungkapnya
Menurut informasi yang didapat dari rekan-rekannya, Pelda Marinir Sutrisno merupakan sosok prajurit yang eksis dan selalu tampil menjadi leader di lingkungan kerja serta di masyarakat. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post