Aktivis Belgia Ajak Generasi Milenial Kurangi Sampah Plastik Demi Lingkungan – Panturapost.com
Senin, Februari 6, 2023
Panturapost.com
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Brebes
    • Kota Tegal
    • Tegal
    • Pemalang
    • Kajen
    • Pekalongan
    • Batang
  • Kolom
    • Catatan Pekan Ini
    • Opini
    • Moci
    • Kolom Kolam
    • Sejarah
  • Jateng
  • Wisata
  • Olahraga
  • Video
  • Ngapak
  • Kuliner
    • Resep
  • Inspire Slawi
  • Advertorial
  • Kamus
Panturapost.com
  • Beranda
  • Daerah
    • Brebes
    • Kota Tegal
    • Tegal
    • Pemalang
    • Kajen
    • Pekalongan
    • Batang
  • Kolom
    • Catatan Pekan Ini
    • Opini
    • Moci
    • Kolom Kolam
    • Sejarah
  • Jateng
  • Wisata
  • Olahraga
  • Video
  • Ngapak
  • Kuliner
    • Resep
  • Inspire Slawi
  • Advertorial
  • Kamus
Panturapost.com
No Result
View All Result
Home News

Aktivis Belgia Ajak Generasi Milenial Kurangi Sampah Plastik Demi Lingkungan

Fajar Eko Nugroho by Fajar Eko Nugroho
15 Februari 2019
3 min read
0
Aktivis Belgia Ajak Generasi Milenial Kurangi Sampah Plastik Demi Lingkungan
Share on FacebookShare on Twitter

BREBES – Marie Salberter seorang aktivis dari negara Belgia mengajak generasi millenial untuk mencintai dan perhatian pada lingkungan hidup. Utamanya, terkait kesadaran diri untuk membuang ataupun pengelolaan sampah dengan benar. Sehingga pengolahan sampah dengan teknologi dapat menjaga lingkungan hidup.

Di sisi lain, terus berkembangnya generasi baru, teknologi yang maju dan canggih membantu banyak orang untuk melakukan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan mereka. “Karena teknologi memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan aktivitas mereka. Kemajuan teknologi pada zaman ini memberikan dampak pada bumi sekarang ini,” ucap Marie Salberter di depan pelajar SMK Cakra Nenggala Brebes, Jumat 15 Februari 2019.

Marie yang juga ahli lingkungan hidup ini mengatakan, perubahan unsur-unsur iklim dalam jangka waktu yang cukup panjang disebabkan oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer. “Kondisi bumi sekarang ini telah mengalami kerusakan, yang mengarah ke bumi yang tidak teratur (khaos),” kata dia.

ADVERTISEMENT

Dirinya menyebut, perhatian pada lingkungan hidup dan teknologi haruslah seimbang, tidak boleh berat sebelah. Bumi sebagai kosmos ini membutuhkan perhatian yang lebih banyak. Manusia sebagai penghuni bumi hendaknya menciptakan gerakkan ekologis, gerakkan cinta bumi.

Baca Juga

Pasukan Banser dan Masyarakat Desa Siwuluh Gotong Royong Bersihkan Drainase dan Uruk Jalan Rusak

Pasukan Banser dan Masyarakat Desa Siwuluh Gotong Royong Bersihkan Drainase dan Uruk Jalan Rusak

4 Februari 2023
Fatayat NU Brebes Luncurkan Gerakan Sadar Gizi untuk Turunkan Angka Stunting

Fatayat NU Brebes Luncurkan Gerakan Sadar Gizi untuk Turunkan Angka Stunting

30 Januari 2023

“Saya yakin jika dilakukan secara serentak, gerakkan ini memberikan dampak yang signifikan untuk keberlangsungan bumi ini,” imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Ia mencontohkan, tentang kesadaran manusia semisal hanya memiliki satu gelas di dalam rumahnya. Ia baru akan membeli kembali setelah rusak atau pecah. Sedangkan para pelaku usaha yang masih menggunakan gelas plastik atau sejenisnya, tetap membebankan jaminan produk yang dijualnya kepada pembeli.

“Dengan teknologi menggunakan alat penghancur sampah yang panasnya bisa mencapai 8.000 joule. Kalau energi pembakar sampah masih di bawah itu, residu yang ada masih mengandung racun,” jelasnya.

Menurut dia, secara garis besar sistem pengelolaan sampah di Indonesia dan Belgia tidak jauh beda. Dari mulai pengelompokan (collecting) sampah organik dan anorganik, sampai pada tataran daur ulang (recycling).

“Kalau di Belgia, konsistensi dan alur pengelompokkan sampah rumah tangga begitu teratur dari tingkat desa sampai ke pusat. Dalam hal recycling atau daur ulang, 15 botol Aqua bisa didaurulang menjadi jaket, 20 keping logam bisa menjadi rice cooker, dan lain sebagainya,” beber dia.

Untuk pengelolaan sampah di Belgia, lanjut dia, di sepanjang jalan tersedia berbagai jenis tempat sampah khusus dengam warna yang berbeda-beda. Semisal, warna merah itu, untuk sampah baju, sampah material bangunan, sampah botol.

Sementara itu, sejarawan sekaligus pemerhati lingkungan hidup Pantura Barat, Jateng, Wijanarto menuturkan pengelolaan sampah masih menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat lantaran kesadaran manusia masih minim. Padahal, upaya pengelolaan sampah sudah dilakukan.

“Pada kenyataanya, udah susah-susah bikin program pemisahan sampah organik anorganik, eh giliran bak sampah lewat dicampurin gitu aja. So…apa gunanya 1 rumah 2 tempat sampah. Sesampainya di Bantar Gebang pun demikian, sampah menggunung,” ucap Wijanarto.

Selain itu, kata dia, dukungan pemerintah dalam pengelolaan ataupun pengolahan sampah, seperti tersedianya angkutan sampah “Jadi uangnya bukan dari patungan warga, ya mohon maklum. Karena APBD disini kecil yang rutin dan varian,” pungkasnya. (*)

Editor : Muhammad Abduh

Tags: Aktivis BelgiabrebesSMK Cakranenggala Brebes
Share41TweetSendShareShare
ADVERTISEMENT

Related Posts

Lord Rangga Sunda Empire akan Dimakamkan di TPU Grinting Brebes
Nasional

Profil dan Biografi Rangga Sasana: Dari Sunda Empire hingga Manajer Persab Brebes

7 Desember 2022
Mandi di Sungai Prupuk, Bocah SD Temukan Kerangka Manusia
Brebes

Mandi di Sungai Prupuk, Bocah SD Temukan Kerangka Manusia

25 November 2022
RSUD Ir Soekarno Brebes Diresmikan, Djarot: Jaga Kredibilitas Bapak Proklamator
Brebes

RSUD Ir Soekarno Brebes Diresmikan, Djarot: Jaga Kredibilitas Bapak Proklamator

24 November 2022
Kriteria Penerima BLT Dana Desa 2023 di Tegal Harus Miskin Ekstrem
Tegal

Kriteria Penerima BLT Dana Desa 2023 di Tegal Harus Miskin Ekstrem

24 November 2022

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Kasus Kredit Fiktif hingga Rp 3,2 Miliar, Mantri Bank BUMN dan Warga Paguyangan Ditahan

  • Putri Mantan Bupati Brebes Menikah: Mas Kawin Tanah 3,2 Hektare dan 100 Gram Logam Mulia

  • Tersangka Sebut Uang Hasil Korupsi Kredit Fiktif untuk Bangun Wisata di Paguyangan

  • Jasad Wanita Muda Penuh Luka Ditemukan di Sungai Brebes, Identitas Masih Misteri 

  • Warga Tonjong Brebes Geger Temukan Bayi Masih Hidup Tergeletak di Rumah Kosong 

  • Mal Pelayanan Publik Kabupaten Tegal Siap Diuji Coba pada Akhir Februari 2023

  • Anaké Mantan Bupati Brebes Mbojo: Mas Kawiné Lemah 3,2 Hektare lan Emas 100 Gram

MEDIA SOSIAL

  • 139.9k Fans
  • 169 Followers
  • 30.1k Followers
  • 54.6k Subscribers
ADVERTISEMENT
PanturaPost.com

2020 © PT Pantura Siber Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Verifikasi Dewan Pers
  • Karir

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Brebes
    • Kota Tegal
    • Tegal
    • Pemalang
    • Kajen
    • Pekalongan
    • Batang
  • Kolom
    • Catatan Pekan Ini
    • Opini
    • Moci
    • Kolom Kolam
    • Sejarah
  • Jateng
  • Wisata
  • Olahraga
  • Video
  • Ngapak
  • Kuliner
    • Resep
  • Inspire Slawi
  • Advertorial
  • Kamus

2020 © PT Pantura Siber Media

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In