TEGAL – Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, Pemkot akan melakukan swab antigen secara acak setiap 30 menit sekali yang akan dilaksanakan mulai pukul 15.00 WIB sampai 24.00 WIB.
Hal itu dikatakan Dedy sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 melalui warga luar daerah yang menggunakan kendaraan. Meskipun tidak ada arahan untuk melakukan penyekatan, dan tidak ada cek point pemeriksaan kendaraan saat libur Nataru.
“Kita sampling untuk melakukan tes swab antigen, kita akan melakukan random sampling masing-masing satu kendaraan sampai jam 12 malam,” kata Dedy saat mengikuti Rakor Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Tengah, melalui zoom meeting, Senin (27/12/2021).
Dalam kesempatan itu, Dedy juga meminta arahan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sedang memimpin rapat, terkait potensi keramaian di Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) dan tempat publik Alun-alun Tegal.
Sementara Gubernur Ganjar Pranowo mengimbau Bupati/Wali Kota dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengantisipasi potensi keramaian masyarakat yang terjadi di tahun baru 2022. Utamanya di obyek wisata untuk menjadi perhatian khusus.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Tengah, melalui zoom meeting, Senin (27/12/2021).
Ganjar menyampaikan, setelah perayaan Natal, pemerintah masih harus memiliki persiapan menghadapi situasi akhir pekan menjelang pergantian tahun. “Kita harus bekerja kembali, waspada terutama di beberapa daerah yang menjadi potensi-potensi kunjungan para wisatawan,” tutur Ganjar.
Sebagai langkah-langkah antisipatif, Ganjar memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah untuk menyiapkan beberapa hal. Yakni, melakukan sosialisasi pelaksanaan PPKM berdasarkan Instruksi Mendagri yang ada, yang berkoordinasi dengan Forkopimda di seluruh Kabupaten/Kota.
Kemudian menyiapkan ketersediaan ICU di rumah sakit-rumah sakit yang ada. Termasuk menyiapkan tempat pelaksanaan untuk isolasi terpusat baik di desa, kelurahan, kecamatan atau di tingkat kabupaten/kota yang sudah pernah ada.
Selain itu Ganjar juga meminta untuk tetap melakukan “Jogo Tonggo”, memastikan kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) di setiap rumah sakit, testing, tracing terus dilakukan dan ditingkatkan. Selanjutnya laboratorium dimaksimalkan.
Terkait dengan pengaturan lalu lintas selalu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan, Ganjar meminta agar design lalu lintas yang dibuat benar-benar efektif serta objek pariwisata dan mal menggunakan aplikasi peduli lindungi. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post