BREBES – Untuk mengantisipasi maraknya peredaran obat pertanian palsu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan CropLife Indonesia.
Penandatangan dilakukan oleh Bupati Brebes Idza Priyanti dengan Executive Director CropLife Indonesia Agung Kurniawan di Grand Dian Hotel Brebes, Rabu (9/6).
“Pemkab bersama stakeholder terkait, berkomitmen membantu pengawasan peredaran dan penggunaan pestisida palsu,” kata Idza Priyanti.
Idza juga menyarankan agar para petani dalam menggunakan pestisida membuang atau membakar kemasan wadah bekas pestisida, sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak lain untuk dijadikan wadah atau kemasan pestisida palsu.
Kabupaten Brebes, lanjut dia, merupakan sektor dominan yang mendukung perekonomian daerah. Budidaya tanaman pangan dan tanaman hortikultura menduduki posisi utama. Pada budidaya tanaman hortikultura bawang merah, cabai dan tanaman sayur-sayuran, penggunaan pestisida sangat intensif. Karena jenis hama dan penyakit yang menyerang jenis tanaman tersebut juga relatif banyak.
Di sisi lain penggunaan produk perlindungan tanaman yang intensif membawa konsekuensi kebutuhan yang besar atas produk tersebut. Dampak selanjutnya adalah potensi terjadinya penurunan daya dukung lingkungan karena polusi bahan kimia, juga dampak lain adalah munculnya pihak-pihak tidak bertanggungajawab yang memproduksi pestisida palsu dan ilegal.
Hasil survei insight asia tahun 2017, yang dimuat dalam laporan tahunan CropLife Indonesia tahun 2019, menunjukkan bahwa dari sejumlah petani yang disurvei kurang lebih 26 persen. Di antaranya mengakui pernah membeli pestisida yang kemudian diketahui adalah pestisida palsu.
“Saya berharap pembinaan penggunaan pestisida yang aman dan bertanggungjawab serta dukungan pada upaya penanganan pestisida ilegal yang dilakukan aparat kepolisian perlu terus dilanjutkan,” ungkapnya.
Di sisi lain, sebagai petani di Brebes diminta waspada dan mengenali keaslian kemasan pestisida agar tidak dirugikan.
“Sebagai daerah penghasil bawang merah, Brebes berpotensi menjadi sasaran peredaran pestisida palsu” pungkasnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post