BREBES – Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Brebes melakukan serangkaian razia dan sosialisasi di beberapa sekolah, Rabu pagi, 29 Agustus 2018. Langkah itu dilakukan guna mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kalangan pelajar, khususnya di tingkat SMA. Saat dilakukan test urine, satu pelajar dinyatakan positif mengonsumsi obat-obatan.
BNK Brebes melakukan razia narkoba di sejumlah sekolah. Salah satunya di SMK Yaspia Tonjong. Petugas langsung menggeledah tas milik siswa.
Sejalan dengan itu, petugas sudah mengumpulkan para siswa untuk dilakukan cek mata dan test urine. Satu persatu pelajar tingkat menengah atas itu menjalani serangkaian pemeriksaan.
Kepala Seksi Penegakkan Hukum BNK Brebes Yan Klaster Naibaho menjelaskan, selain bersosialisasi tentang bahaya narkoba, pihaknya juga bermaksud memberikan shock teraphy kepada para pelajar.
“Dengan razia mendadak ini, diharapkan siswa tahu bagaimana bahayanya ketika membawa narkoba, sehingga mereka takut dan menjauhi barang terlarang itu,” jelas Yan Klaster.
Meski tak ditemukan barang terlarang di dalam tas mereka, namun saat test urine, petugas mendapati satu pelajar laki-laki yang positif mengonsumsi obat-obatan. Menurut Yan Klaster, pelajar tersebut posotif menggunakan obat-obatan jenis benzodiazepin (BZO) atau obat penenang.
“Dari puluhan siswa yang ditest urine, ada satu yang mengkonsumsi narkoba jenis BZO. Ada juga yang kelihatan kalau mereka merokok,” papar Yan Klaster.
Karena masih di bawah naungan kontrol orang tua dan pihak sekolah, maka bagi pelajar yang positif, akan diserahkan kepada pihak sekolah supaya diberikan pembinaan. Kalaupun ada yang positif mengkonsumsi, maka akan dibina oleh pihak sekolah, hingga direhabilitasi.
“Untuk rehabilitasi semua gratis dan harus mau, supaya sembuh,” kata Yan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Yaspia Tonjong, Muttaqien menyambut positif sekaligus berterimakasih kepada BNK Brebes. “Dengan inovasi program sidak ke sekolah-sekolah, maka siswa bisa tahu inilah pendidikan yang sesungguhnya. Tanpa ada narkoba dan penyalahgunaan obat terlarang,” jelasnya.
Menurut Muttaqien, salah satu anak didiknya yang positif saat test urine karena tengah mengkonsumsi obat gatal. “Positif karena dia punya penyakit gatal gatal, sering kumat dan sering membeli obat di apotik. Dia membeli obat dan dikasih dosis yang berlebihan,” terangnya.
Kepada pelajar tersebut, pihak sekolah akan melakukan pembinaan dan melarang siswa itu untuk berhenti mengkonsumsi obat gatal dosis tinggi itu. (Panturapost.id)
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Discussion about this post