BATANG – Bima Risky Maulana, bayi 6 bulan asal Dukuh Legoksari, Kelurahan Proyonangan Tengah, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang menderita jantung bocor. Untuk bertahan hidup, ia hanya mengandalkan tabung oksigen untuk bernafas.
Bima anak dari pasangan Pujiyanto (40) dan Umi Latifah (30) dilahirkan dalam kondisi tidak sempurna. Lahir dalam kondisi bibir sumbing, retina ganda di mata sebelah kiri dan jari tangan kanan berjumlah 6. Tidak hanya itu, pada usia 2 bulan, ia divonis dokter mengalami jantung bocor.
“Bocor itu sekitar 3 sampai 4 mili. Paru-parunya juga mengalami infeksi. Kalau tabung dilepas kulit membiru dan sesak nafas,” kata Pujiyanto.
Awalnya kejadiannya, lanjut Pujiyanto, saat imunisasi, Bima pernah tersedak saat minum susu lewat selang. Bima pun kemudian mengalami panas tinggi sehingga dibawa ke RSUD Kalisari Batang.
“Dokter memprediksi anak saya mengalami kelainan jantung. Akhirnya dirujuk ke RS Karyadi Semarang dan divonis mengalami jantung bocor,” katanya.
Menurutnya, dalam sehari, Bima membutuhkan 1 tabung oksigen ukuran 6 kubik untuk bernafas. Bahkan terkadang belum genap sehari, tabung oksigen sudah habis. “Selain oksigen, Bima juga harus konsumsi obat jantung dan paru-paru. Saya juga ingin bisa segera dioperasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji juga menjenguk Bima serta memberikan bantuan Rp 7 juta untuk keperluan tabung oksigen. Menurutnya, pengobatan Bima sudah dibiayai BPJS kesehatan. Sebelumnya, masuk kepesertaan mandiri. Namun sekatang sudah dipindahkan ke PBI.
“Kita bantu untuk operasionalnya sehari-hari, yakni untuk tabung oksigen dan susu,” kata Wihaji, Rabu (11/3).
Menurut Wihaji, dalam hal ini pemerintah daerah selalu berusaha hadir dan melayani masyarakat dalam kondisi apapun. “Pemerintah akan bantu semampunya. Namun pihak keluarga meminta agar bisa dirawat di rumah,” jelasnya. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post