BREBES, Panturapost.com – Peristiwa kecelakaan air yang mengakibatkan lima santri pantia suhan meregang nyawa di Sungai Pemali Brebes Senin kemarin mengingatkan kepada penduduk setempat, untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai. Bahkan pemerintah kabupaten kini telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat dalam bentuk surat edaran. “Kami sampaikan sudah edaran ke camat-camat agar mengingatkan warganya untuk waspada,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Eko Andalas, Rabu, 14 September 2016.
Eko mengatakan, surat edaran tersebut ditandatangani oleh Bupati Brebes Idza Priyanti. Munculnya surat itu, kata dia, lantaran peristiwa kecelakaan air yang menelan korban jiwa sudah terjadi berkali-kali di Brebes. Dalam tiga bulan terakhir ini, dari Juli hingga September, sudah ada delapan korban jiwa yang tenggelam maupun hanyut di Sungai Pemali. “Di sungai Pemali misalnya, di sana rawan banjir dan ada cekungan yang cukup dalam,” ujar dia.
Beberapa sungai yang perlu diwaspadai, selain Sungai Pemali, yaitu Sungai Keruh yang ada di Kecamatan Bumiayu, dan Sungai Babakan di Kecamatan Tanjung. Ketiga sungai tersebut, kata dia, kerap mengakibatkan orang tenggelam. “Untuk itu diimbau kepada warga untuk mengurangi aktivitas di sungai-sungai tersebut,” katanya.
Koordinator Search and Rescue (SAR) Brebes, Adhe Dani, mengatakan kecelakaan air pada tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2015, jumlah korban kecelakaan air hanya lima orang. “Tahun ini sampai bulan September saja sudah sampai delapan orang,” kata dia.
Dia merinci delapan korban itu antara lain: lima orang santri di Wanasari, satu orang di Pulosari, satu orang di Kedungtukang, Jatibarang, dan satu orang lagi di Kedungbokor, Kecamatan Larangan. “Itu hanya di aliran Sungai Pemali saja,” ucap Adhe.
Dia menambahkan, sungai lain yang perlu diwaspadai adalah Sungai Glagah di Kecamatan Tonjong. Sebab, pada beberapa bulan lalu sungai tersebut juga menelan satu korban jiwa.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Sebab, di daerah hulu saat ini sudah kerap diguyur hujan. Kondisi ini dikhawatirkan rawan terjadinya air bah di hilir Sungai Pemali daerah Pantura. “Ini saja kan sebenarnya belum masuh musim hujan, tapi sudah sering hujan,” kata dia.
Bupati Brebes, Idza Priyanti, saat berkunjung ke salah satu rumah duka di Desa Siasem, Kecamatan Wanasari, Brebes Selasa lalu, meminta kepada masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di Sungai terbesar di Kabupaten Brebes itu. “Kalau masih anak-anak ya kalau bisa jangan bersih-bersih jeroan di sungai,” ujar dia.
Sumber: Koran Tempo
Discussion about this post