BREBES – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Brebes Wakro indeks kerawanan pelanggaran pemilu di Brebes cukup tinggi. Karena itu, dia mengajak kepada seluruh stakeholder untuk bersama sama mengawasi pemilu serentak.
Wakro melihat, banyak kerawanan yang bisa menjadi ladang pelanggaran. Di antaranya pemilih ganda, data pemilih yang invalid, pemilih tidak diketahui atau fiktif, akurasi data pemilih.
Potensi pelanggaran lain misalnya, dalam kampanye ada celah money politic, penggunaan fasilitas negara, mobilisasi ASN dan perangkat desa, pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang tidak sesuai dengan aturan dan perusakan APK, Black Campaign, kampanye di luar jadwal, penggunaan tempat ibadah, lembaga pendidikan dan kantor pemerintah untuk kampanye dan lain sebagainya.
“Kami yakin, dengan saling menginformasikan dan memastikan adanya pelanggaran pemilu secara bersama-sama maka akan tercipta pemilu yang berkualitas dengan zero kasus pra, pelaksanaan maupun pasca pemilu 2019,” kata Wakro saat Rapat Koordinasi Bawaslu dengan Stakeholder pada Pemilu 2019, di Grand Dian Hotel Brebes, Rabu (6/3).
Wakro melihat, kalau logistik pemilu yang akan digunakan pada pemilihan presiden dan wakil presiden serta legeslatif April mendatang sudah mulai bergeser ke tingkat Kecamatan. Untuk itu perlu adanya penjagaan dan pengawasan oleh semua pihak guna menjaga terjadinya hal hal yang tidak kita inginkan.
Logistik penyelenggaraan pemilu, menjadi salah satu hal yang rawan serta perlu mendapatkan pengawasan dan pengamanan secara maksimal. Dia mengajak semua pihak untuk bersama sama melakukan pengawasan dan pengamananya di semua proses tahapan pemilu dengan berperan aktif di bidangnya masing-masing.
Wakil Bupati Brebes Narjo yang hadir dalam kesempatan itu berharap, pelaksanaan pemilu 2019 khususnya di Kabupaten Brebes berjalan aman, damai dan lancar agar Brebes tetap kondusif. Narjo mengimbau semua pihak dapat menjalankan tugas masing masing dengan sebaik baiknya.
“Tugas mengawasi misalnya, untuk menjaga terjadinya pelangggaran pemilu akibat diterjangnya aturan yang telah ditetapkan, sehingga tidak terjadi masalah,” ujarnya.
Narjo juga mengingatkan bahwa Kabupaten Brebes adalah Kabupaten terluas kedua se Jawa Tengah dengan jumlah penduduk terbanyak. Untuk itu perlu adanya kerja exstra keras bagi penyelenggara maupun pengawas pemilu agar pesta demokrasi di Kabupaten Brebes dapat berjalan dengan lancar.
Ketua KPU Brebes Muamar Riza Pahlevi menjelaskan, bahwa Pemilu serentak 2019 merupakan pemilu terunik dan terumit sedunia. Diantaranya, masyarakat harus menoblos lima gambar dengan sistem yang masih manual.Kabupaten Brebes, lanjutnya, Jumlah Pemilih sebanyak 1.528.649 orang, 6.180 TPS dan 489 Calon legislatif.
Kepala Sekretariat Bawaslu Agus Supriyadi mengatakan Rakor yang diselenggarakan sebagai upaya koordinasi antara penyelenggara pemilu, Pemerintah Kabupaten, instansi terkait dan stakeholder lainya di dalam mempersiapkan pelaksanaan pemilu 17 April 2019. (Jatengprov.go.id)
Discussion about this post