BREBES, Panturapost.com – Bupati Brebes Idza Priyanti meminta maaf atas kejadian meninggalnya bayi bernama Icha Selfia asal desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Brebes. Idza berkunjung ke rumah korban di RT 004/RW 001, Selasa, 12 Desember 2017. “Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Brebes meinta maaf atas peristiwa yang dialami ibu. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali,” ucap Idza kepada Emiti, 32 tahun, ibu korban.
Idza menyayangkan peristiwa itu terjadi di daerahnya. Seharusnya, petugas puskesmas mengutamanakan keselamatan pasien, tanpa melihat apakah dia miskin atau kaya. “Petugas juga harus mengesampingkan yang lain dulu, yang penting pelayanan penanganan, kalau administrasi bisa menyusul belakangan,” kata dia.
Baca juga: Ditolak Puskesmas, Nyawa Bayi di Brebes Ini Tak Bisa Diselamatkan
Dengan kejadian ini, lanjutnya, menjadi pelajaran bagi pemkab brebes dalam melayani masyarakat. Pihaknya akan mengevaluasi terhadap kinerja petugas puskesmas. Idza berencana mengumpulkan semua kepala puskesmas dalam waktu dekat ini. “Sebanyak 38 kepala puskesmas akan dikumpulkan di Pendapa Kabupaten untuk diberi pembinaan,” katanya.
Simak juga videonya:
Adapun untuk petugas di puskesmas yang menolak bayi penderita muntaber, menurut dia hanya akan ditegur dan dipindahtugaskan. Idza juga menyatakan tidak akan memecat kepala puskesmas, melainkan akan memberi pembinaan. “Jadi untuk petugas puskesmas yang biasanya di depan, di tempatkan di belakang, bagian tata usaha,” ujar Idza.
Baca juga: Bayi di Brebes Telantar Hingga Meninggal, Kepala Puskesmas Salahkan Ibu Bayi
Selain berkunjung ke rumah orang tua Icha, Idza juga mendatangi Puskesmas Sidamulya untuk mengecek pelayanan di sana. Dalam kesempatan itu, kepala puskesmas, dr. Arlinda Rosmelani menyatakan anak buahnya sudah melakukan pekerjaan sesuai prosedur. Pihaknya membantah ada penolakan pasien. Petugas pelayanan, kata dia, hanya meminta ibu pasien melengkapi persyaratan administrasi. “Tapi Ibunya tidak balik lagi ke puskesmas,” kata dia.
Baca juga: Komentar Gubernur Ganjar Soal Bayi Meninggal karena Ditolak Puskesmas di Brebes
Sebelumnya, menurut pengakuan ibu bayi, Emiti, 32 tahun, dia datang ke puskesmas pada Sabtu, 9 Desember 2017, dengan membawa kartu jamkesmas miliknya. Dia juga membawa identitas KTP. “Tapi sampai sana saya tidak dilayani sama sekali. Setengah jam menunggu tidak direspons. Akhirnya saya pulang,” katanya.
Anak bungsu Emiti akhirnya meninggal dunia keesokan harinya pada Minggu, 10 Desember 2017 pukul 10.00 WIB. Boah malang itu diduga meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan medis. “Saya tidak terima diperlakukan seperti ini. Seharusnya pasien dilayani dengan baik,” katanya. (MIF)
Discussion about this post