JAKARTA, Panturapost.com – Beberapa hari terakhir ini, jagat maya dihebohkan dengan aksi istri polisi jenderal bintang satu, yang menampar seorang petugas Bandara. Peristiwa itu berujung saling lapor antara keduanya kepada kepolisian. Ada juga peristiwa lainnya juga menimpa seorang polisi Jenderal bintang dua. Dialah Irjen Pol Umar Septono. Mantan Kapolda NTB yang saat ini menjabat sebagai Kakor Baharkam Polri.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (21/6). Saat itu Umar Septono keliling memantau arus mudik di Jawa Tengah bersama Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol Unggung Cahyono. Mobil jenderal bintang dua ini dikawal oleh Satuan PJR. Posisi saat itu PJR jadi forerider, di belakangnya mobil dinas Unggung Cahyono, paling belakang mobil dinas Umar Septono.
Kejadian sekitar pukul 13.20 WIB, waktu itu rombongan memasuki jalur tol Cipali KM 120. Iring-iringan mobil berhenti akibat kemacetan. Tiba-tiba mobil Irjen Pol Umar Septono ditabrak dari belakang. Sadar ada benturan keras, Irjen Pol Umar Septono meminta sopirnya meminggirkan mobil ke bahu jalan. “Saya memerintahkan ajudan saya dan driver untuk turun menemui dan melihat kondisi mobil dinas saya,” ujar Umar Septono.
“Saya berpesan, jangan marah,” katanya mengingatkan ajudannya. Pengendara yang menabrak itu diketahui bernama Suyatim. Sadar posisinya sebagai penabrak, Suyatim minta maaf atas kejadian tersebut kepada ajudan. Sesuai pesan atasannya itu, sang ajudan bersikap pasif, tidak menunjukkan ekspresi emosi. Untuk bahan dokumentasi, ajudan memotret kondisi bagian depan mobil pelaku dan bagian belakang mobil dinas Umar.
Selepas itu, seolah tak terjadi apa-apa, perjalanan dilanjutkan sesuai agenda memantau arus mudik. Selama perjalanan Kakor Sabhara ini berbincang-bincang dengan ajudan di dalam mobil dan menanyakan mengenai insiden kecelakaan itu.
Setelah mendengarkan penuturan ajudan, Umar Septono memerintahkan anggota lainnya untuk mencari alamat rumah yang menabrak mobil dinas tersebut. Setelah dilacak melalui nomor plat kendaraan, alamat lengkap penabrak berhasil ditemukan. Pelaku, Suyatim yang beralamat di Perumahan Pura Bojong Gede Tajur Halang.
Proses sampai alamat penabrak ditemukan berawal ketika Selasa (4/7) kemarin Umar Septono yang pernah menjadi Kapolda NTB ini melakukan kunjungan kerja pukul 08.00 WIB di Direktorat Polisi Satwa di Kelapa Dua Depok.
Setelah rangkaian kunjungan, seperti kebiasaan yang tak pernah dia tinggalkan termasuk saat di NTB yakni salat awal waktu. Sehabis salat Dzuhur, Umar Septono melanjutkan perjalanan menuju kediaman Suyatim, pelaku yang menabrak mobil dinasnya.
Perjalanan cukup panjang. Setelah hampir dua jam perjalanan, Umar bersama ajudannya sampai di rumah Suyatim di Perumahan Pura Bojong Gede Tajur Halang.
Didatangi jenderal bintang dua Polri tentu membuat Suyatim terkejut. Belum selesai terkejutnya, Suyatim makin terperangah mengetahui yang datang itu Umar Septono, orang yang kendaraanya dia tabrak beberapa hari lalu.
“Kedatangan kami diterima dengan baik,” kata Umar. Bahkan pengemudi dan pemilik kendaraan itu kaget ternyata didatangi seorang jenderal polisi bintang dua.
Dia tidak menyangka di dalam mobil yang ditabraknya itu ada jenderal bintang dua. Dan sekarang jenderal itu ada di depannya. Tidak ada gesture emosional atau marah-marah yang ditunjukkan Umar.

Irjen Pol Umar Septono langsung menyalami Suyatim. Pemandangan sosok yang kontras itu langsung cair. Malah terjadi pembicaraan hangat dan penuh canda tawa. Klimaksnya ketika sang pengemudi meminta maaf langsung kepada Umar Septono saat itu. Namun disergahnya. “Sebelum bapak meminta maaf, sudah saya maafkan,” ujar Irjen Pol Umar kepada Suyatim.
Suyatim kaget dengan keramahan Irjen Pol Umar Septono itu. Tidak ada amarah atau permintaan ganti rugi mobil dinasnya penyok. “Ternyata 180 derajat berbeda,” ujar Suyatim.
Kepada sopir tadi, Umar Septono ingin memberi tauladan ketika berhadapan dengan kejadian seperti itu. Umar Septono merasa, walaupun pangkatnya jenderal tapi tetap tidak boleh sakiti rakyat. “Saya polisi pelayan masyarakat, lagi pula tidak ada yang menginginkan kejadian seperti ini,” jelas Umar.

Perbincangan pun mengalir. Tidak hanya memberi pandangan sosial, Umar Septono sedikit “ceramah” tentang hubungan sesama manusia sesuai yang disyariatkan Islam. Hari itu memang terasa istimewa bagi Suyatim. Selain insiden kecelakaan itu sudah tuntas, Suyatim dan keluarganya merasa bangga karena bisa bertemu langsung dengan jendral bintang dua mantan Kapolda NTB.
“Pertama kali dalam hidup saya, jenderal bintang dua, mantan Kapolda NTB ke rumah saya. Semoga beliau sehat dan sukses selalu,” ujar Suyatim.
Sumber: Ntmcpolri.info
Discussion about this post