TEGAL, Panturapost.com – Dua petani asal Desa Cempaka dan Gunungagung Kecamatan Bumijwa, Kabupaten Tegal diserang babi hutan. Akibatnya, kedua petani tersebut mengalami patah tulang dan luka robek di beberapa bagian.
Petani korban penyerangan babi hutan asal Desa Cempaka bernama Rosidi sampai saat ini masih menjalani perawatan medis di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Soesilo Slawi. Dia harus menjalani operasi karena patah tulang jari dan hidung. Sedangkan Petani asal Desa Gunungagung, Ustad dirawat di Puskesmas Bumijawa.
“Kena di kaki dan tangan. Ya Alhamdulillah sudah mendingan. Padahal jarang lihat babi, waktu itu pas kebetulan ada babi,” kata Ustad.
Keluarga Rosidi, Rojikin mengatakan bahwa kawanan babi sering berkeliaran di lahan pertanian dan warga membuat warga resah. Saat ini, warga terus berupaya melakuan perburuan dengan menggunakan senjata untuk mengusir kawanan babi. “Diharapkan dengan perburuan ini berhasil membuat kawanan babi meninggalkan lahan pertanian,” kata dia.
Kepala Desa Cempaka, Abdul Khayi mengatakan pemburuan babi hutan ini merupakan inisiatif dari arga setempat. Warga dibantu komunitas Perbakin untuk memburu babi hutan tersebut.
Menurut Khayi, pengusiran babi dengan cara berburu memakai senapan ini lebih efektif dibandingkan dengan cara tradisional. “Situasi ini lebih efektif dengan berburu menggunakan senapan. Kalau dulu model tradisional masih ada, yakni ditungguin,” kata dia. (Rhn)
Discussion about this post