PEMALANG – Datangnya bulan suci Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi para petani kolang kaling di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Memasuki Ramadan ini, mereka meraup untung banyak karena pesanan kolang kaling naik 100 persen.
Buah kolang kaling sudah biasa menjadi buruan masyarakat pada saat bulan puasa. Buah tersebut biasanya dijadikan kolak atau minuman dingin. Dan biasanya disantap sebagai menu pembuka saat berbuka puasa.
Para petani kolang kaling di lereng Gunung Slamet, Desa Mendelem, Kecamatan Belik, bersyukur menyambut datangnya puasa ramadan. Pada hari biasa, para petani hanya memproduksi sekitar satu kuintal kolang kaling. Namun memasuki puasa ini, produksi mereka meningkat hingga empat kuintal per hari.
Bahkan, untuk mempercepat produksi, mereka menambah pekerja untuk membantunya. Tidak hanya produksi, untuk harga kolang kaling memasuki puasa juga turut naik. Pada saat hari biasa, harga kolang kaling berkisar Rp 5.000 per kilogram. Saat ini naik menjadi sepuluh ribu hingga 12 ribu per kilogram.
“Pesanannya ya lumayan banyak. hari biasa harganya Rp 5 ribu satu kilogram. Sekarang ya sepuluh ribu perkilogram,” kata petani setempat Supar, Senin (6/5).
Tidak hanya warga lokal Pemalang, kolang kaling tersebut juga banyak diburu para pedagang kuliner dari sejumlah daerah seperti Kabupaten Tegal dan Purbalingga.
“Ini beli kolang kaling. Biasanya bikin kolak kalau bulan puasa. Di sini sudah langganan, setiap bulan puasa pasti beli ini,” kata Lilis, Salah seorang pembeli.
Reporter: Syaifullah
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post