BOJONG – Siapapun orangnya bila menjadi bagian dari suatu komunitas atau klub, pastilah terobsesi ingin membesarkan nama komunitas sekaligus daerah kelahirannya dalam bidang apapun. Terlebih lagi di bidang olahraga yang digemari mayoritas penduduk bumi seperti sepakbola. Setiap daerah yang memiliki klub sepakbola pastilah ingin daerahnya dikenal sebagai sang juara yang melahirkan pemain-pemain berbakat dan profesional.
Begitulah obsesi yang saat ini menjadi impian klub sepakbola kampung, Tunas Kebuyutan FC yang bermarkas di Desa Pengaradan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes. Meski usianya masih relatif sangat muda karena baru didirikan pada 10 November 2018, tetapi semangatnya begitu berkobar-kobar.
Sepertinya sang pendiri klub, Casnari, sengaja memilih tanggal 10 November yang bertepatan dengan hari pahlawan, sebagai hari lahirnya Tunas Kebuyutan FC, agar semangat tim yang dibentuknya terus berkobar laksana para pahlawan yang pantang surut sebelum penjajah menyerah kalah.
Dengan semangat makin membara di hati 30 personil yang menjadi anggota klub itulah, Tunas Kebuyutan FC kini memantapkan diri untuk mengikuti Turnamen Sepakbola Alwaha Football Championship (AFC CUP) yang bakal digelar chanel youtube TVAlwaha, Juni 2021 mendatang di Desa Buniwah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.
“Kami telah mendapat dukungan penuh dari suporter kami warga Desa Pengaradan yang sedang sangat bersemangat. Karena itu kami akan bermain sebaik mungkin agar dapat membawa pulang tropi juara AFC CUP. Suporter dan keluarga kami mengharapkan itu semua dengan dukungan yang penuh,” tutur Darwito yang bertindak sebagai manajer tim Tunas Kebuyutan FC dalam wawancaranya dengan PanturaPost.Com melalui telephone seluler.
Menurut Darwito, anak-anak asuhannya yang digembleng secara khusus oleh Coach Ruswiyanto, saat ini sedang berada pada kondisi yang sangat prima dengan usia mereka yang relatif masih sangat muda. Semangat mereka pun tidak perlu disangsikan lagi.
Hal ini terbukti, meski baru 2 tahun klub kampung tersebut didirikan, namun Tunas Kebuyutan FC telah mampu menorehkan prestasi yang cukup apik di daerahnya. Di antaranya, menjadi juara pertama dalam turnamen Forfeo Desa Pengaradan, Kecamatan Tanjung, Brebes dan juara ketiga turnamen Trofeo, Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten yang sama. Kedua prestasi dimaksud diperoleh dalam 2 kali turnamen yang diikutinya sejak didirikan 2 tahun lalu. Artinya klub sepakbola yang memiliki motto ‘Menjalin tali silaturahmi pemuda desa pengaradan di bidang olahraga khususnya sepak bola’ ini tidak boleh dianggap remeh oleh tim-tim lawan yang sudah mendaftarkan diri lebih dulu di turnamen AFC CUP.
Sementara secara terpisah, Coach Ruswiyanto mengatakan kepada Panturapost.com, pihaknya akan berusaha bermain sebaik mungkin di turnamen AFC CUP nanti. Diakuinya anak-anak Tunas Kebuyutan FC saat ini berupaya terus mengasah skill bola yang mereka miliki dan terus memantapkan teknik dan formasi pertandingan.
“Di turnamen AFC CUP ini kami akan bermain semaksimal mungkin agar daerah kami dikenal dan semoga dapat membawa pulang tropy juaranya. Karena turnamen ini merupakan turnamen kampung yang bisa dikatakan bergengsi dengan adanya liputan media massa online. Sangat jarang terjadi, dan mungkin ini baru pertama kalinya ada turnamen kampung yang diliput media secara penuh,” ungkap Coach Ruswiyanto yang diiyakan manajer Darwito dan pendiri Tunas Kebuyutan FC, Casnari.
Pada bagian lain saat Panturapost.com menyinggung soal prestasi Persekat yang berhasil lolos ke liga 2 nasional, Casnari mengatakan, sangat salut terhadap Persekat meskipun pihaknya bukanlah warga Kabupaten Tegal.
“Untuk pemain Persekat yang sudah masuk ke liga 2 Nasional tetap bermain bagus dan selalu menunjukan permainan yang epik dan kompak agar bisa membanggakan daerah serta orang di sekitarnya. Semoga bisa masuk ke liga 1 Nasional,” ucap Casnari sambil memberikan saran agar pengelolaan Persekat tetap dikelola oleh pemerintah daerah Kabupaten Tegal demi kemajuan dan prestasi yang lebih baik. Dan kecuali itu disarankannya pula agar Persekat terus mencari pemain-pemain berbakat di desa-desa.
“Kami yakin, di desa-desa banyak sekali pemain berbakat. Hanya saja mereka tidak punya wadah, sehingga tidak terlihat. Coba kalau Persekat menggali mereka, pasti akan menemukan pemain-pemain bagus untuk memperkuat Persekat. Meskipun kami bukan warga Tegal, tapi kami turut bangga dengan prestasi Persekat. Makanya kalau Persekat berkenan mengajak tim kami untuk uji tanding, kami akan merasa sangat terhormat. Karena kami bisa menimba ilmunya,” ungkap Casnari yang disetujui Coach Ruswiyanto dan manajer Darwito.
Di akhir wawancara saat Panturapost.com menyentil pertanyaan tentang pemain transfer untuk memperkuat tim Tunas Kebuyutan FC di turnamen AFC CUP nanti, baik pendiri, coach ataupun manajer sama-sama memberikan jawaban serupa. Pihaknya masih merahasiakan. Nanti kalau sudah saatnya baru akan dipublikasikan karena peraturan AFC CUP tentang pemain transfer ini harus dipublikasikan seminggu sebelum pertandingan dijalani tim yang melakukan transfer. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post