TEGAL – Jelang Natal dan Tahun Baru, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal menyelenggarakan High Level Meeting untuk memantau perkembangan inflasi di akhir tahun 2018.
Rapat di Ruang Lt II Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal Rapat dipimpin langung Walikota Tegal Nursholeh dan Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal Jhoni Marsius. Selasa 18 Desember 2018.
Dalam pembahasannya, terungkap bahwa sampai dengan bulan November 2018 Kota Tegal mengalami inflasi sebesar 0,26% (mtm). Capaian inflasi ini membuat inflasi Kota Tegal secara year on year (yoy) mencapai 3,10% dengan penyebab utamanya adalah kenaikan harga volatile foods, seperti bawang merah, beras, telur dan daging ayam ras. Kelompok volatile foods tercatat mengalami inflasi 0,48% (mtm).
Sementara deflasi terjadi pada cabai rawit dan beberapa komoditas lainnya. Sedangkan, dari kelompok administered price tercatat inflasi sebesar 0,15 (mtm). Hal itu disebabkan dari kenaikan harga bahan bakar kendaraan, baik pertamax, pertamax turbo, pertamina dex, maupun dexlite.
“Hal ini juga sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia dan melemahnya rupiah, termasuk inflasi juga masih terjadi pada komoditas rokok kretek filter dan rokok putih,” ucap Nursoleh.
Menurut dia, di Jawa Tengah, selain di Kota Tegal, inflasi juga terjadi di 5 (lima) kota tempat dilaksanakannya survey biaya hidup. Tertinggi adalah Purwokerto sebesar 0,32% (mtm). Kabupaten Cilacap sebesar 0,31% (mtm), dan Kabupaten Kudus sebesar 0,29% (mtm).Sehingga secara keseluruhan, inflasi Jawa Tengah pada bulan november 2018 mencapai 0,24% (mtm).
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal Jhoni Marsius mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan TPID dibawah kepimpinan Walikota Tegal. Salah satunya berbagai statemen yang dikeluarkan walikota di berbagai media terkait ancaman hukum kepada para oknum yang berencana menimbun produk jelang natal dan tahun ini sukses menahan laju inflasi.
“Statemen (pernyatan) walikota tersebut sukses memberikan dampak psikologis bagi masyarakat,” ucap Joni Marsius.
Jhoni juga meminta anggota yang tergabung dalam Satgas Pangan seperti Kepolisian dan Bulog untuk secara tegas jika ada oknum nakal yang berusaha melakukan penimbunan bahan makanan. Karena itu, menurutnya koordinasi antar anggota TPID akan terus diperkuat untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan dan kelancaran distribusi.
Di akhir rapat, Jhoni bersama Walikota Tegal yakin dan berharap dengan kesiapan segenap anggota TPID Kota Tegal inflasi di Kota Tegal di bulan Desember mampu ditekan dibawah 0.48% (mtm) sehingga mampu menyentuh angka 3.00 % (YoY) di akhir tahun. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post