TEGAL – Narkoba menjadi salah satu masalah yang sangat serius di negeri ini. Bahkan serbuan narkoba jenis baru (New Psychoactive Substances) yang beberapa di antaranya sudah beredar di Indonesia. Ciri-cirinya dengan penyalahgunaan obat-obatan yang secara legal dijualbelikan, serta fenomena akan penggunaan barang-barang yang tak lazim dikonsumsi.
Contoh yang terbaru, seperti air rebusan pembalut sangat berpengaruh terhadap merosotnya nilai luhur budaya dan moralitas generasi muda.
Melihat kondisi itu, melalui kegiatan asistensi pembangunan berwawasan anti narkoba kepada institusi pendidikan dan kelompok masyarakat, sedikitnya 60 orang perwakilan yang terdiri dari dosen, guru, anggota komunitas, dan pelajar dikukuhkan menjadi relawan anti narkoba BNNK Tegal pada Rabu (27-28/2).
“Korban narkoba berasal dari berbagai kalangan, tak terkecuali para pejabat publik dan sebagian anak muda. Oleh karena itu kita butuh relawan-relawan yang bisa menularkan imun positif, mampu memberikan pemahaman dan mengajak masyarakat di lingkungannya sehingga bisa menekan laju penyalahgunaan narkoba,” Jelas Kepala BNNK Tegal Igor BM.
Dijelaskan, narkoba berdampak buruk dari segi apapun. Sehingga butuh peran aktif dan kerjasama yang berkesinambungan, BNN menyiapkan penyuluh narkoba untuk pencegahan, rumah sakit dan klinik bagi yang ingin pulih dari ketergantungan.
“Agar laporan-laporan kasus narkotika untuk ditindaklanjuti segera oleh kami,” pungkasnya. (*)
Reporter : Reza Abineri
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post