ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BREBES, Panturapost.com – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2017 mendatang, Polres Brebes menggelar simulasi pengamanan di Kompleks Islamic Centre, Rabu, 31 Agustus 2016. Simulasi ini digelar untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan pada pesta demokrasi tersebut.
Simulasi diawali dengan kegiatan patroli rutin kepolisian. patroli keamanan dilakukan untuk menciptakan kondusifitas saat pelaksanaan kampanye Pilkada, pencoblosan hingga roses penghitungan kotak suara.

Memasuki tahap rekapitulasi perolehan suara, tiba-tiba terjadi rusuh masa. Sekelompok orang dari salah satu pasangan calon yang tidak puas dengan hasil perhitungan suara melakukan protes ke kantor KPU dan menuntut Pilkada diulang.
Massa semakin anarkis dan melakukan pengerusakan dan perlawanan dengan melempari petugas. Negosiasi sempat dilakukan, namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Massa justru semakin beringas dengan melakukan pembakaran. Pasukan Brimob dengan mobil water canon berhasil memukul mundur para pengunjuk rasa. Sejumlah pelaku yang diduga provokator ditangkap.

Tak hanya sampai disitu, polisi menemukan adanya indikasi upaya pengeboman. Sebuah benda mirip dengan bom ditemukan di depan “kantor” Komisi Pemilihan Umum. Maka, tim penjinak bom mendatangi lokasi dan melakukan aksi penjinakkan. Bom berdaya ledak renda itu pun diledakkan. Dentuman bom tersebut sempat membuat kaget para warga dan tamu undangan yang melihat simulasi tersebut.
Kapolres Brebes AKBP Luthfie Sulistiwan mengatakan, simulasi itu untuk mengecek kesiapan anggota dalam melaksanakan pengamanan Pilkada. “Anggota harus betul-betul paham bagaimana pengamanan Pilkada tahap demi tahap.” (Billy)
Discussion about this post