BATANG, Panturapost.com — Insiden pelemparan batu terjadi seusai pertandingan sepak bola antara Persip Pekalongan melawan Persibat Batang, Sabtu sore, 29 Juli 2017. Sasarannya adalah bus yang ditumpangi tim official Persibat dan para pemain.
Kronologi kejadian itu bermula saat para pemain dan tim official keluar dari Stadion Hoegeng, Pekalongan. Selang lima menit, di perempatan tak jauh dari stadion, gerombolan massa yang diduga berasal dari supporter Persip Pekalongan melakukan pelemparan batu ke bus tersebut.
Tim Teknis Persibat Batang, Ahmad Dachlan menjelaskan tim official keluar di stadion memang dikawal sekitar 30-an aparat kepolisian Kota Pekalongan. Di dalam bus, juga terdapat dua aparat kepolisian yang turut mengawal para pemain Persibat dan tim official untuk sampai tujuan di Batang. Kendati demikian, kejadian pelemparan batu tak dapat dihindarkan.
Akibat kejadian itu, dua orang dari tim official yakni CEO Persibat Batang Dhedy Irawan dan Direktur Teknis Persibat Batang yang sekaligus pengurus PSSI Ahmad Dachlan terluka di bagian wajah dan tangan. Tidak hanya itu, para pemain Persibat juga terluka ringan karena terkena pecahan kaca.
Menurutnya, massa bergerombol di sejumlah titik pertigaan dan perempatan jalan yang dilewati bus tersebut. Setelah melewati perempatan Jl Hayam Wuruk, gerombolan massa sudah tidak terlihat lagi.
“Saat kejadian, aparat kepolsian sebenarnya sudah menghalau massa dengan tembakan gas air mata dan membubarkan massa,” jelasnya kepada media, Sabtu (29/7/2017).
Dia memperkirakan massa yang bergerombol di sejumlah titik sudah mengetahui bus yang ditumpangi para pemain dan tim official. Sebab, sasaran supporter dari Batang tidak hadir atas pelarangan dari Panitia Pelaksana dari Persip Pekalongan.
Dengan kejadian itu, pihaknya akan melaporkan dan membuat berita acara ke Komdis, PT LIB, PSSI.
“Kami juga mengkritisi kinerja wasit. Nanti kami laporkan semua disertai dengan bukti lengkap,” jelasnya. (Humas Persibat Batang/Rhn)
Discussion about this post