BREBES – Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-92 Tahun 2020 di masa pandemi COVID-19 digelar secara virtual/video conference. Puncak acara HSP itu dimulai pada pukul 11.00 – 12.00 WIB.
Turut hadir mengikuti upacara Puncak Peringatan HSP ke-92 Tahun 2020 secara virtual, Bupati Brebes Idza Priyanti, didampingi Sekretaris Daerah Djoko Gunawan, Kepala Dikpora Brebes Sutrisno, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Brebes, Organisasi Masyarakat, KNPI, serta tamu undangan lainnya. Rabu (28/10).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Brebes Sutrisno mengatakan, sesuai petunjuk dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia Nomor: PP.02.02/10.26.1/SET.D-II/X/2020, diinstruksikan untuk mengikuti peringatan HSP melalui virtual atau siaran stasiun TV.
“Karena masih pandemi COVID-19, tidak direkomendasikan pelaksanaan kegiatan upacara secara kehadiran fisik langsung. Setiap Kepala Dispora kabupaten/kota hanya diminta mengikuti upacara lewat virtual atau siaran TVRI,” kata Sutrisno.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam puncak acara Peringatan Hari Sumpah Pemudake-92 yang ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden berbicara mengenai upaya menjaga persatuan dan pembangunan serta akses informasi yang merata bagi seluruh warga negara Indonesia. Selain itu, juga presiden berbicara terkait peresmian stasiun TVRI ke-30 yang berlokasi di Papua Barat. Video tersebut ditutup dengan penandatanganan prasasti peresmian.
“Dalam arus besar globalisasi yang sering terjadi adalah persaingan yang sengit antar-negara dan juga antar-individu. Tidak jarang kompetisi itu berujung pada upaya saling mengalahkan, saling menghancurkan. Hal itu menjadi energi negatif yang merugikan kita semuanya,” ujar Presiden dalam kata sambutannya.
“Sumpah Pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan persaingan dan perbedaan, tidak harus membuat kita melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama, maupun tujuan-tujuan bersama. Yang semuanya bisa kita selesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama,” tambahnya.
Presiden menegaskan, bersatu dan bekerja sama adalah kunci untuk mencapai Indonesia maju. Upaya-upaya untuk menjaga persatuan harus terus kita lakukan. Menjadi Indonesia, tidak cukup hanya dengan menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Kita harus bekerja sama merawat ke-Indonesiaan. Ke-Indonesiaan harus selalu dijaga dengan semangat solidaritas dan rasa persaudaraan. Kita harus saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas. Tidak ada Jawa, tidak ada Sumatera, tidak ada Sulawesi, tidak ada Papua, yang ada adalah saudara sebangsa dan setanah air.
“Persatuan harus terus kita perjuangkan dengan menghargai perbedaan, menjaga toleransi, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Untuk mewujudkan Indonesia yang satu, kita juga harus bekerjasama membangun Indonesia secara adil dan merata. Membangun Indonesia sentris dengan membangun dari pinggiran, dari desa, dari pulau terdepan hingga perbatasan,” ujarnya.
“Kita juga membangun infrastruktur yang memudahkan konektivitas antarwilayah, antarpulau, untuk mensatukan Indonesia,” tambahnya.
Dengan pembangunan yang merata dan berkeadilan, maka kata Presiden, masyarakat Papua, masyarakat Aceh, dan masyarakat Indonesia di berbagai wilayah merasa menjadi bagian dari Indonesia, merasa memiliki Indonesia, serta ikut berkontribusi untuk memajukan Indonesia.
“Salah satu sarana untuk mengetahui wajah Indonesia dan berbagai perkembangan yang terjadi di Indonesia dan dunia adalah melalui televisi. Kita memliki TVRI. Melalui TVRI, apa yang terjadi di Papua dapat diketahui masyarakat di Jawa, di Sumatera. Sebaliknya, apa yang terjadi di Tanah Air, juga dapat diketahui oleh saudara-saudara kita di Papua.”
Untuk menegaskan keseriusan komitmen menjaga persatuan dan pemerataan akses informasi, di momen Sumpah Pemuda yang ke-92 ini, TVRI stasiun Papua Barat sebagai stasiun TVRI yang ke-30 akan segera diresmikan beroperasi melayani masyarakat Papua, menyediakan berbagai informasi berkualitas sehingga masyarakat Papua mendapatkan akses informasi yang sama dengan masyarakat di wilayah Indonesia lainnya.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan stasiun tvri di papua barat, teruslah bekerja menjadi media pemersatu bangsa.” (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post