TEGAL – Penerapan protokol kesehatan untuk mempercepat memutus mata rantai penularan COVID-19 tidak hanya dilakukan pemerintah. Namun dibutuhkan keterlibatan semua pihak. Untuk itulah Bupati Tegal meminta kepada para santri untuk menjadi pelopor dalam penerapan protokol kesehatan.
Bupati Tegal, Umi Azizah saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Gedung Pimpinan Cabang Nahdlotul Ulama (NU) Kabupaten Tegal, Selasa (13/10) malam, mengatakan, saat ini Bangsa Indonesia tengah dilanda wabah yang mematikan, yakni COVID-19. Sehingga perlu energi besar untuk memutus rantai penularannya.
“Kesediaan diri kita untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan sangat penting. Maka di momen HSN ini, saya minta, para santri bisa ikut menjadi pelopor penerapan protokol kesehatan,” katanya.
Saat ini, lanjut Umi, adanya pandemi COVID-19 juga berdampak pada ekonomi masyarakat. Gelombang PHK yang menyebabkan angka pengangguran terus bertambah. Untuk itulah, perlu adanya semangat bangkit dari kondisi yang tidak menguntungkan ini.
“Jalan kita masih panjang, masih banyak yang harus kita perjuangkan di masa sulit ini. Jangan sampai kita kehilangan identitas jati diri sebagai bangsa yang merdeka, berketuhanan yang maha esa dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,”ujarnya.
Ketua Panitia Hari Santri Tahun 2020 yang menjabat sebagai ketua Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah (RMI) Kabupaten Tegal, Samsul Arifin menyampaikan bahwa kegiatan HSN dalam masa pandemi diselenggarakan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.
“Kita libatkan perwakilan santri yang ada di Kabupaten Tegal untuk melaksanakan kegiatan dan rangkaian secara virtual sampai tanggal 22 Oktober 2020,” tuturnya.
Kegiatan HSN dihadiri langsung oleh pengasuh pondok, Badan Otonom NU dan 37 pengurus RMI se-Jawa Tengah dan 128 Ponpes di Kabupaten Tegal dengan menyaksikan lewat live streaming. “Dalam kegiatannya nanti kita tetap mengikuti arahan dan kebijakan Pemerintah Pusat dengan selalu melakukan komunikasi dengan Pemerintah Daerah,” pungkasnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post