SLAWI – Bupati Tegal Umi Azizah memberi perhatian serius soal fenomena prostitusi online yang saat ini ramai diperbincangkan. Menurut Umi, pemerintah bersama ulama dalam mendidik akhlak umat selalu dihadapkan pada tantangan perubahan zaman yang semakin cepat dan kompleks.
Umi mengakui, penutupan lokalisasi di Kabupaten Tegal tidak serta merta menghentikan bisnis esek-esek ini. “Adanya internet dan media sosial, menjadikan prostitusi beralih ke online. Sampai ada yang menjual ‘apemnya’ seharga Rp 80 juta dan itu laku,” kata Umi saat memberikan sambutan di acara Silaturahim Ulama se-Kabupaten Tegal di Hotel Grand Dian Slawi hari Rabu (16/1) pagi tadi.
Di hadapan para ulama, Umi menyampaikan di era keterbukaan informasi seperti ini, masyarakat semakin cerdas. Menurut dia, hanya lewat online, orang sudah bisa mengajak kencan. Tidak sedikit upaya yang dilakukan Pemkab Tegal. Seperti menggelar razia di wilayah Curug Pangkah dan mengamankan 11 orang.
“Bahkan di sebuah kawasan wisata, kami mendapati ada sekitar 51 orang bukan pasangan resmi sedang ngamar. Dan yang mengagetkan, hampir seratus persen perempuannya berjilbab,” katanya.
Umi mengaku prihatin dengan perilaku remaja sekarang. Dia berharap semua pihak bisa berperan untuk menyelesaikan persoalan ini. “Termasuk para kiai, para ulama untuk ikut serta menguatkan iman, membangun akhlak mulia di masyarakat,” katanya.
Umi mengatakan, acara silaturahim ulama se-Kabupaten Tegal ini merupakan bagian dari upaya membina hubungan baik ulama dan umaro.
“Ini sekaligus penghargaan dan penghormatan pada alim ulama yang telah berjuang dan berperan membina umatnya, mencetak generasi berakhlak mulia.”
Di tengah situasi perpolitikan nasional yang semakin menghangat, Umi mengingatkan agar kesadaran sebagai bangsa yang besar harus terus ditanamkan. Menurutnya, sudah menjadi kewajiban umat muslim untuk merawat, menjaga dan menempatkan perbedaan itu sebagai sebuah kekuatan. Bukan ancaman, apalagi sampai memaksakan kehendak hanya karena perbedaan budaya hingga meremehkan tradisi Islam di nusantara.
“Karena Islam di Indonesia adalah ajaran Islam yang mengedepankan sikap toleran, Islam yang moderat”, ujarnya.
Diakhir sambutannya, Umi mengajak agar semua pihak bersatu, menciptakan iklim demokrasi yang baik dengan membangun kehidupan sosial yang harmonis. Umi mengimbau agar suasana kondusif di wilayahnya tidak dirusak oleh aktifitas keagamaan yang menyimpang, yang tidak sesuai dengan semangat mewujudkan kehidupan yang toleran, aman dan damai. (Insipre Slawi)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post