BREBES – Sejumlah seniman di Bumiayu, Brebes yang tergabung dalam Komunitas Trotoart, menyulap pilar tembok jembatan rel kereta api di Bumiayu, dengan karya mural COVID-19. Ini adalah cara mereka untuk mengampanyekan bahaya wabah virus corona atau COVID-19.
Mural tersebut, menggambarkan seseorang yang berhadapan dengan sosok muka yang menyeramkan. Sosok berwarna ungu yang mukanya penuh dengan tanda terkesan menjijikan.
Pada mural itu juga tertulis “Saat Bahagia atau Merdeka, Ingat Kita Pernah Dijajah Corona”. Tembok berukuran panjang sekitar 5 meter itu seolah menjadi penyambut pengendara yang melintas di kawasan yang dikenal dengan Sakalibel itu.
Penggagas aksi tersebut, Anton Bimo, mengatakan pembuatan mural sebagai bentuk motivasi masyarakat untuk bersama-sama melawan pandemi CoVID-19. “Paling tidak, masyarakat jadi lebih waspada dengan virus ini,” katanya, Senin (27/4/2020).
Sebagai seniman, cara ini cukup strategis untuk mengedukasi masyarakat bahwa virus corona tidak dapat dipandang sebelah mata. Apalagi hingga sekarang masih banyak yang tidak dapat diam di rumah karena harus bekerja.
“Kita buat mural dari 19 hingga 21 April. Kebetulan tanggal 22 April memperingati Hari Bumi. Ada delapan orang yang mengerjakan bersama-sama,” katanya.
Untuk prosesnya sendiri, Bimo dan rekannya sudah mendapat dukungan dari masyarakat sekitar. Bahkan, kreatifitas para seniman jalanan diapresiasi warga sekitar. “Menjadi bagus dan indah dari sebelumnya yang terlihat lusuh,” ungkapnya.
Selain itu, aksi ini juga untuk mengedukasi ke masyarakat bagaimana membuat mural yang benar. Karena masih banyak di antaranya yang menggambar dengan cara vandalisme.
“Mengedukasi bagi pelaku vandal, tentang mural yang sebenarnya. Memanfaatkan media ruang publik dengan positif,” pungkasnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post