PEMALANG – Kematian puluhan kambing di lereng Gunung Slamet Pemalang dalam sepekan terakhir ini membuat warga setempat resah. Mereka pum terpaksa mengevakuasi kambingnya ke rumah masing-masing. Evakuasi dilakukan untuk menimalisir kambing mati misterius akibat serangan hewan liar yang belum diketahui secara pasti jenisnya.
Warga di tiga desa di Kecamatan Pulosari, Pemalang, terpaksa memindahkan kambing dari kawasan perkebunan lereng Gunung Slamet ke rumah rumah mereka, Jumat, 6 Juli 2018. Warga khawatir jika tidak dipindahkan, maka akan semakin banyak kambing yang mati misterius.
Warga di tiga desa, yakni Desa Gunungsari, Jurangmangu, dan Penakir sebelumnya mendirikan kandang di perkebunan di kawanan hutan untuk memelihara kambing. Namun semenjak adanya serangan hewan buas, mereka tidak nyaman karena banyak kambing yang mati secara misterius. Bahkan sampai saat ini jumlah kambing yang mati hampir mencapai seratus ekor.
Untuk sementara, warga membuat kandang sementara di belakang rumah. Bahkan, warga yang tidak mampu membuat kandang, terpaksa menggunakan ruangan dapur rumah mereka untuk dijadikan kandang kambing. Apalagi, selain membutuhkan biaya, membuat kandang baru membutuhkan waktu lama. Sementara melihat kondisi yang tidak aman, kambing harus segera dipindahkan.
“Ini dipindah semua, ditaruh di belakang di rumah. Sebelumnya di kebun,” ungkap Yadi, warga Desa Gunungsari, Kecamatan Pulosari.
Warga lainnya, Asep, juga mengevakuasi kambing miliknya ke rumahnya. Alasannya karena lebih aman dan bisa dijaga 24 jam. “Karena ada serangan binatang buas, enggak tahu binatang apa yang sangat meresahkan. Sudah lebih dari dua puluh ekor yang mati,” kata warga Jurangmangu itu.
Dari beberapa keterangan warga, jenis hewan yang menyerang kambing adalah anjing liar. Hal itu dikuatkan dengan banyaknya jejak kaki mirip kaki anjing yang ditemukan di sekitar kandang kambing. Tapi, anehnya, kambing kambing yang mati tidak dimakan dagingnya, melainkan hanya dihisap darahnya. Mayoritas kambing yang mati mengalami luka gigitan di perut dan leher. (Sumber: Panturapost.id)
Reporter: Syaifullah
Discussion about this post