Catatan Kritis Pilkades Serentak di Brebes: Jabatan Antara Gengsi dan Kepercayaan – Panturapost.com
Minggu, Juli 3, 2022
Panturapost.com
No Result
View All Result
Panturapost.com
No Result
View All Result
Panturapost.com
No Result
View All Result
Home Opini

Catatan Kritis Pilkades Serentak di Brebes: Jabatan Antara Gengsi dan Kepercayaan

Dalam dunia politik, khususnya di tingkat desa, maka jabatan kades ini adalah jabatan paling bergengsi, jabatan paling tinggi.

Muamar Riza Pahlevi by Muamar Riza Pahlevi
19 Mei 2022
3 min read
0
Catatan Kritis Pilkades Serentak di Brebes: Jabatan Antara Gengsi dan Kepercayaan

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Brebes Gelombang III hari ini, Rabu (18/5/2022).

231
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahap III di Kabupaten Brebes telah berlangsung sukses pada Rabu, 18 Mei 2022. Kepala Desa (Kades) pun sudah terpilih berdasarkan suara terbanyak di desa masing-masing, tinggal menunggu pelantikan oleh Bupati. Jabatan Kades ini menjadi jabatan tertinggi di tingkat desa, yang digelar secara demokratis. Mulai dari pencalonan, kampanye, hingga pemilihan langsung, one man one vote dan penetapan calon terpilih.

Ada beberapa catatan kritis dari pelaksanaan Pilkades kemarin. Karena di dalamnya ada unsur gengsi dan kepercayaan di tengah masyarakat. Pertama, bahwa jabatan Kades merupakan jabatan politik di tingkat desa, yang siapa pun bisa mencalonkan diri sesuai dengan syarat yang ditentukan Panitia Pilkades. Kedua, masyarakat desa yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memilih siapa yang dianggap paling layak dan mampu untuk memimpin desanya selama enam tahun ke depan. Ketiga, visi dan misi Kades terpilih menjadi harapan yang harus diwujudkan selama periode jabatan tersebut. Visi dan misi inilah yang akan dinilai, apakah dijalankan dan berhasil ketika Kades itu diberi kepercayaan masyarakat.

Setidaknya, ketiga hal tersebut menjadi pedoman bagi masyarakat dalam sistem demokrasi di desa tersebut. Seperti diketahui, sistem Pilkades langsung ini umurnya lebih tua dibandingkan dengan pemilihan langsung, baik bupati/walikota, gubernur maupun presiden di Indonesia. Sehingga Pilkades akan menjadi percontohan utama dalam pemilihan jabatan di atasnya. Di sini, jabatan Kades hanya ada dua tujuannya, gengsi dan kepercayaan, atau kedua-duanya.

ADVERTISEMENT

Catatan kritis pertama, bahwa dalam dunia politik, khususnya di tingkat desa, maka jabatan kades ini adalah jabatan paling bergengsi, jabatan paling tinggi. Semua warga desa pasti mengenal siapa kadesnya. Rumahnya di mana, istri dan anaknya siapa saja. Kekayaannya seberapa banyak, bahkan latar belakang keluarganya juga diketahui secara luas. Berbeda dengan kelurahan, yang lurahnya ditunjuk langsung oleh bupati/walikota. Masyarakat banyak yang tidak tahu, siapa lurah di kelurahan yang ditempatinya.

Baca Juga

18 Kades Terpilih di Brebes Wilayah Selatan Dilantik, Mustholah: Bukan Hanya Milik Pendukung

18 Kades Terpilih di Brebes Wilayah Selatan Dilantik, Mustholah: Bukan Hanya Milik Pendukung

13 Juni 2022
Tersumbatnya Komunikasi Politik Pasangan Kepala Daerah

Meneropong Penjabat Bupati Brebes

31 Mei 2022

Dulu, selain kepala desa, jabatan pamong desa, termasuk Hansip, sangat dihormati seluruh masyarakat desa. Mereka adalah para petinggi di desa, yang setiap omongannya wajib dipatuhi dan diikuti seluruh warga. Jika ada warga yang menolak, dianggap membangkang pemerintah desa. Dituduh ekstrimis dan warga yang tidak patuh.

Dulu, mereka yang bisa mencalonkan diri sebagai kades hanya dari kelompok warga tertentu. Tentu saja yang mempunyai pendidikan, bisa baca tulis dan berasal dari keluarga terpandang serta kaya raya. Sehingga saat itu, sebagian besar kades yang menjabat bisa turun temurun, dari satu jalur keluarga tertentu. Istilahnya sekarang dinasti politik di tingkat desa. Anak keturunannya juga akhirnya banyak yang menjadi pangreh praja di tingkat kecamatan maupun kabupaten/kota. Jangan harap warga yang tidak punya apa-apa bisa jadi kepala desa.

Sekarang, dengan UU Desa yang ada, siapa saja bisa mendaftarkan diri menjadi calon kades, dan mendapat dukungan suara terbanyak. Dari bukan siapa-siapa, menjadi kades. Dari keluarga biasa, tidak terpandang dan tidak kaya, bisa menjadi kades. Yang penting mendapat kepercayaan dari sebagian besar warga desanya. Itulah yang menjadi catatan kritis kedua, bahwa jabatan kades itu terkait dengan kepercayaan yang diberikan warga desa kepada seseorang yang dianggap mampu memimpin desanya, tanpa melihat latar belakang kelaurga dan kekayaannya.

Apalagi sekarang ini akses pendidikan sudah sangat terbuka, karena semua warga negara wajib belajar hingga 12 tahun. Bahkan beberapa daerah sudah menggratiskan biaya pendidikan sampai 12 tahun. Dengan demikian, secara pendidikan, salah satu syarat pendidikan sudah terpenuhi. Karena dalam Pilkades, syarat minimal pendidikan hanya SMP. Sedangkan untuk syarat caleg, bupati hingga presiden cukup sampai jenjang SMA atau sederajat.

Setelah terpilih dan diberi kepercayaan menduduki jabatan paling bergengsi di desa, seorang Kades tinggal mampu atau tidak menjalankan visi dan misinya tersebut. Jika gagal, dipastikan masyarakat tidak akan simpati lagi saat gelaran Pilkades yang akan datang. Mengingat dari beberapa calon Kades yang incumbent, ternyata banyak yang kalah. Salah satu faktor kekalahannya yakni yang ebrsangkutan dianggap gagal dan tidak sanggup mengemban kepercayaan masyarakat tersebut. Namun ada juga incumbent yang kalah karena faktor lain, baik faktor politik maupun faktor ekonomi.

ADVERTISEMENT

Pola dan dinamika politik di tingkat desa melalui Pilkades ini menjadi indikator dalam pemilihan di tingkat atasnya, baik pemilihan bupati, gubernur, presiden dan juga DPR dan DPRD. Meskipun tidak sama persis, namun indikator masyarakat pemilihnya bisa dinilai dan dijadikan patokan dasar saat seseorang akan mengikuti proses politik di tingkat atasnya. Butuh penelitian lebih lanjut untuk menilai politik di tingkat desa ini, antara saat Pilkades, Pilbup, Pilgub, Pilpres maupun Pileg. Tetapi hal ini bisa menjadi gambaran awal. Karena mereka yang maju di level-level itu juga bertarung untuk mendapat gengsi dan kepercayaan, yang di antara keduanya itu sangat tipis. (*)

—

Muamar Riza Pahlevi, Alumnus Ilmu Politik Unair Surabaya

Tags: Muamar Riza PahleviopinipilkadesPilkades Brebes
ShareTweetSendShareShare
ADVERTISEMENT

Related Posts

Bahagianya Irkham Mila Bawa PSS Sleman Tembus Semifinal Piala Presiden 2022
Olahraga

Bahagianya Irkham Mila Bawa PSS Sleman Tembus Semifinal Piala Presiden 2022

2 Juli 2022
Cerita Arie Hanggara, Usaha Bengkel Customnya Kembali Bangkit Berkat Lapak Ganjar
Jateng

Cerita Arie Hanggara, Usaha Bengkel Customnya Kembali Bangkit Berkat Lapak Ganjar

2 Juli 2022
Piala Thomas-Uber: Emas yang Lama Diuber
Catatan Pekan Ini

Holywings: Perusahaan yang Melawan Lingkungan

2 Juli 2022
Jalan Sudah Mulus, Ribuan Warga Randusanga Kulon Brebes Gelar Tasyakuran
Brebes

Jalan Sudah Mulus, Ribuan Warga Randusanga Kulon Brebes Gelar Tasyakuran

2 Juli 2022

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Tahlilan di Tegal, Tamu Bawa Pulang Berkat dengan Ember Besar dan Galon Air

  • 6 Rekomendasi Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Keluarga

  • Beli BBM Subsidi Pakai Aplikasi MyPertamina, Anggota DPR RI: Bagaimana Pengawasan Digitalisasi 5.500 SPBU?

  • Isi Berkat Tahlilan di Tegal yang Pakai Ember Jumbo dan Galon Air

  • Daftar 27 Perguruan Tinggi yang Terakreditasi Unggul, 3 di Antaranya Ada di Jateng

  • Diminta Mundur Usai Pindah ke PDIP, Wakil Wali Kota Jumadi: Jika Ada Aturannya, Saya Ikuti

  • 11 Daerah yang Wajib Pakai MyPertamina Saat Beli Pertalite dan Solar, Tegal-Brebes Belum Masuk

MEDIA SOSIAL

  • 139.9k Fans
  • 169 Followers
  • 30.1k Followers
  • 53.6k Subscribers
ADVERTISEMENT
PanturaPost.com

2020 © PT Pantura Siber Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Verifikasi Dewan Pers
  • Karir

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Brebes
    • Kota Tegal
    • Tegal
    • Pemalang
    • Kajen
    • Pekalongan
    • Batang
  • Kolom
    • Catatan Pekan Ini
    • Opini
    • Moci
    • Kolom Kolam
    • Sejarah
  • Jateng
  • Wisata
  • Olahraga
  • Video
  • Warta Ngapak
  • Kuliner
    • Resep
  • Infografik
  • Inspire Slawi
  • Advertorial
  • Kamus

2020 © PT Pantura Siber Media

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In