BREBES, Panturapoat.com – Ratusan warga dari Desa Taraban, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Sabtu (21/10) malam mengadakan istighosah sekitar Flyover Kretek. Kegiatan istighosah ini dilakukan karena jalur FO Kretek kini menjadi jalur maut karena selama dua bulan telah terjadi kecelakaan sembilan kali.
Salah satu panitia Budi Noverianto mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk doa untuk FO Kretek yang mulai dikenal sebagai jalur maut. Dia mengatakan, saat ini warga sekitar FO Kretek cemas dan takut ketika melintas di FO Kretek.
“Jujur warga sekitar termasuk saya merasa cemas ketika melintas Fo Kretek. Karena selain banyaknya kecelakaan, juga suara bising dari truk besar saat melintas membuat takut masyarakat,” katanya.
Selain itu, kata dia, kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober. Untuk itu, jajarannya bersama muspika Kecamatan Paguyangan menginisiasi kegiatan tersebut.
“Instruksi dari atasan selain untuk memperingati Hari Santri, juga untuk menjalin komunikasi muspika dan organisasi massa yang ada di Kecamatan Paguyangan,” tutur dia.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Brebes Ahmad Zamroni yang hadir mengatakan, adanya kecelakaan memang tidak bisa ditebak. Namun, politisi dari Fraksi PKB ini melihat perlu ada perbaikan untuk FO Kretek.
“Memang yah yang namanya kematian adalah takdir dari Allah SWT. Secara umum sebenarnya standar keamanan FO Kretek sama dengan FO yang lain. Namun memang perlu untuk jalur utara FO dibuat lurus atau diperpanjang. Pasalnya kebanyakan kecelakaan terjadi karena pengendara kaget dengan tikungan di sebelah utara FO Kretek,” terangnya.(rez)
Discussion about this post