BREBES – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes mengecek hewan ternak yang nantinya akan menjadi hewan kurban. Langkah itu dilakukan untuk menjamin kesehatan hewan dan layak konsumsi saat Idul Adha. Hal ini mengingat Brebes merupakan daerah lalu lintas hewan ternak di wilayah pantura.
Hingga Senin 20 Agustus 2018, Dinas Peternakan Kabupaten Brebes masih menyambangi sejumlah peternakan. Petugas juga berkunjung ke lapak hewan kurban yang berada di Kecamatan Brebes. Pengecekan di antaranya pada gigi, mata dan anus ternak.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKH Brebes, Jhoni Murahman, mengatakan saat ini tengah diwaspadai penyakit hewan ternak yakni antrax dan TBC. “Kalau yang diwaspadai pertama antrax kedua TBC, karena merupakan zoonosis. Yaitu sebuah penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia,” jelasnya.
Menurut Jhoni, untuk penyakit antrax, di wilayah Brebes bukan basisnya. “Sampai saat ini baik antrax maupun TBC belum kita temukan,” tuturnya.
Sebanyak 7200 ekor lebih hewan qurban berupa kambing saat ini sudah dicek baik di pasar hewan maupun lapak dadakan hewan qurban. Sementara untuk sapi, sudah diperiksa sekitar 1.830 ekor.
Dalam pemeriksaan beberapa bulan lalu, dinas menemukan cacing hati pada sapi. “Beberapa bulan lalu kita temukan cacing hati pada tiga ekor sapi. Sudah kita pantau. Kita obati dan akhirnya sembuh,” jelas Jhoni.
Selain cacing hati, pihaknya juga menemukan kasus penyakit scabies pada sejumlah hewan ternak. “Kita temukan lima ekor yang terserang scabies, yaitu sejenis penyakit kudis. Tapi sudah disembuhkan dan siap untuk kurban,” katanya.
Menurut Jhoni, ada tiga status pemeriksan pada hewan ternak. Yakni status boleh dipotong, berarti hewan sehat tanpa ada gangguan apapun. Status ditangguhkan, ini berarti hewan berpenyakit namun bisa disembuhkan dan bisa disembelih.
“Yang terakhir adalah status ditolak, hal ini disebabkan karena hewan berpenyakit yang tidak boleh dipotong. Seperti terkena antrax dan TBC,” paparnya.
Salah satu peternak yang berada Kelurahan Limbangan Wetan, Junaidi (45) mengatakan, dirinya selalu berkoordinasi dengan DPKH terkait kesehatan hewannya. “Selain pakan ternak, kita kasih vitamin juga dari DPKH. Kalau ada yang sakit saya langsung laporan,” jelas Junaidi.
Usai melakukan pemeriksaan, petugas memberikan surat keterangan kesehatan hewan yang bisa dipasang di lapak maupun pada kandang ternak. Diharapkan, saat pelaksanaan Idul Adha, tidak ditemukan penyakit yang membahayakan, sehingga hewan kurban bisa ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). (Panturapost.id)
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Discussion about this post