BREBES, Panturapost com – Dua bule asal Inggris dan Finlandia, Kamis malam 8 Juni 2017 melintas di Pantura Brebes. Ed Rodgers, 33 tahun, dan Vera, 25 tahun, mereka menggunakan sepeda dalam melakukan perjalanan.
Dengan menggunakan bahasa Inggris, mereka menjelaskan sedang melakukan perjalanan keliling dunia dengan tujuan sebagai bentuk aksi kemanusiaan. Yakni dalam rangka menggalang dukungan untuk donasi obat – obatan bagi warga terdampak konflik dan bencana.
Ed sapaan akrabnya menjelaskan, mereka berdua sudah melintasi kurang lebih 25 negara. Mulai dari Inggris hingga sampai ke Indonesia. “Sejak 11 Agustus 2016 kami melakukan perjalanan ini dan sudah melewati beberapa negara,” ungkapnya.
Tim Panturapost.com menjumpai mereka tengah duduk untuk beristirahat di trotoar depan kantor Bupati Brebes. Beberapa jurnalis Brebes mempersilahkan untuk masuk dan sekedar melepas lelah di Press Room Jurnalis Brebes yang berada di kompleks kantor Bupati itu.
Sembari menikmati minuman ringan yang disuguhkan, mereka mengawali cerita dari pertama niat untuk melakukan perjalanan demi kemanusiaan itu. Menurut Ed yang mengaku berprofesi sebagai tenaga IT di salah satu perusahaan di Inggris, beberapa negara yang sudah dilalui. Di antaranya Belgia, Luxemburg, Perancis, Jerman, Austria, Slovakia, Hungaria, Serbia, Bulgaria, Turki yang kemudian dilanjutkan ke negara Asia seperti India, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, Myanmar, Pakistan, Malaysia, Singapura dan saat ini sampai di Indonesia.
Setelah Indonesia, mereka akan mengakhiri perjalanan ketika sampai di Australia. “Start awal dari Inggris dan kami akan Finish di Australia,” katanya.
Sementara itu, Vera yang masih berstatus sebagai Mahasiswi Filosofi di Universitas Norwegia mengaku, tak mengalami masalah dalam perjalananannya itu. “Masalah kami temui hanya kerusakan pada sepeda dan kita bisa atasi itu” ujar Vera.
Vera juga mengakui, selama di Indonesia, orang – orangnya ramah. “Indonesia orangnya ramah – ramah, yaa seperti kalian ini,” kata Vera.
Baik Vera maupun Ed mengaku tidak meminta ijin kepada keluarga mereka. Namun, pada akhirnya tahu dari postingan di Media Sosial mereka.
Ditanya tentang tempat untuk istirahat, mereka lebih memilih penginapan yang murah dibanding hotel berbintang. “Kami melakukan perjalanan dengan uang kami sendiri, jadi harus irit termasuk memilih tempat istirahat,” Ed menjelaskan.
Dengan aksi kemanusiaan yang mereka lakukan tersebut, besar harapan untuk bisa sukses sampai ke Australia tanpa hambatan suatu apapun. “Mohon doanya, semoga bisa lancar sampai ke negeri Kanguru,” Ed memungkasi. (Dtn)
Discussion about this post