SLAWI – Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie dibuat penasaran oleh sejumlah orang yang menggotong Tao Pe Kong dalam acara perayaan Cap Go Meh, di Klenteng Hok Ie Kiong, Selasa (19/2) siang. Rasa penasaran itu dibayar lunas, setelah ia ikut merasakan menggotong tandu yang berisikan patung para dewa.
Ardie mengatakan, ini adalah kali pertama ia menggotong Tae Pe Kong. “Ternyata Tae Pe Kong ini tidak seberat yang saya bayangkan. Kata orang-orang Tao Pe Kong itu berat sekali. Namun setelah dicoba ternyata malahan seperti dipijat,” ujar Ardie.
Untuk menggotong Tao Pe Kong, lanjut Ardie, ternyata ada tekniknya. Tidak boleh asal-asalan. Harus menjaga keseimbangan ketika Tao Pe Kong digerakkan dan diayun sambil berjalan.
“Untuk bisa menggotong sekaligus berjalan, kaki kita harus disilangkan mengikuti irama alunan musiknya,” ujarnya.
Dalam acara Cap Go Meh ini, Ardie berharap dapat membawa keberkahan bagi warga Tionghoa, khususnya masyarakat Kabupaten Tegal. Tak lupa Ardie menitip pesan untuk saling menjaga kebersamaan antar umat beragama.
“Karena bagaimanapun keberagaman harus dijadikan sebagai kekuatan kita bersama,” tuturnya.
Menurut, Yohan Eng, selaku panitia acara, perayaan ini dilakukan rutin setiap tahun sekali di hari ke-15 Imlek. Patung dewa dan dewi diarak mengelilingi Kota Slawi diiringi oleh musik dan arak-arakan barongsai.
Perayaan Cap Go Meh ini disaksikan oleh ribuan masyarakat Kabupaten Tegal. Turut hadir forum Komunitas Lintas Umat Beragama, Forum Silaturahmi Nusantara serta Kerukunan Umat Beragama. (Inspire Slawi)
Discussion about this post