BREBES – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Brebes Muhammad Rizki Ubaidillah menyoroti kenaikan angka kasus positif COVID-19 dalam kurun dua hari belakangan yang mencapai 1.143 kasus.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Brebes, hingga Selasa (24/11/2020), total jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 1143 Kasus. Bahkan, 36 kasus di antaranya merupakan pejabat di lingkungan Pemkab Brebes yang tersebar di beberapa dinas.
“Kita terus mengingatkan, protokol kesehatan wajib di lakukan. Termasuk di lingkungan Pemkab Bebes dan itu sifatnya wajib. Kita sudah membikin aturan, masa kita nggak bisa menjalankan,” kata Muhamamd Rizki Ubaidillah.
Untuk masyarakat, kata dia, protokol kesehatan wajib menerapkan 3M. Selain itu, juga tidak mengabaikan masalah ekonomi, budaya dan adat istiadat.
“Pola kebiasaan baru seperti pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan memang hal baru tapi dengan adanya COVID-19 yang sampai saat ini belum ada obatnya, diharap masyarakat agar menaati dan menjadi pola kebiasaan baru. Menjadi kebiasaan kita sehari-hari,” beber dia.
Terlebih, lanjut dia, bagi para pelayan kesehatan yang rentan terhadap paparan virus Corona. “Saya harap kewaspadaan tingkat tinggi diterapkan. Karena sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien harus ekstra waspada. Semoga disegerakan penyakit ini dapat di atasi,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu mengungkapkan, ada tiga wajib itu dijalankan dalam masa pandemi ini. Pertama, wajib menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Kedua, wajib patuh pada protokol kesehatan, termasuk menjalankan 3M yang terdiri dari memakai masker dengan benar jika terpaksa keluar rumah, menjaga jarak minimal 1,5 meter, mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin atau menggunakan hand sanitizer.
Ketiga, wajib meningkatkan imunitas. Caranya, rutin berolah raga, istirahat teratur, gembira, tidak boleh panik, makan makanan bergizi, dan minum vitamin.
“Tiga Wajib ini strategi paling ampuh mencegah tertular COVID-19 selama obat dan vaksin belum ditemukan,” ungkapnya.
Langkah ini perlu dilakukan, menurut Rizki, karena obat dan vaksin masih dalam proses pembuatan. Disiplin menjalankan protokol kesehatan menjadi cara untuk selamat dari penularan COVID-19.
“Kita disiplin saja kadang ada yang tidak terhindar. Jika kita lalai sedikit saja, jadi lebih mudah terpapar. Kadang kita refleks memegang sesuatu lalu setelah itu memegang masker yang kita tidak tahu bisa saja sudah terkena virus. Setelahnya memegang muka atau mata maka secara tidak langsung akan terpapar,” beber dia.
Ia kembali menegaskan disiplin protokol kesehatan itu harga mati. Patuhi itu tidak bisa ditawar, sehingga jika seluruh masyarakat konsisten melakukannya COVID-19 dapat dikendalikan dengan lebih cepat di Indonesia.
“Kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini terjadi. Kita harus beradaptasi, tidak boleh terpapar, tidak boleh ada aktivitas produksi yang tutup dan terkapar oleh COVID-19. Lindungi keluarga, lindungi dokter kita dan tenaga kesehatan, dengan mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post