TEGAL – Kasus kriminal pencurian kendaraan bermotor (curanmor) selama 2018 di Kota Tegal meningkat 55 persen. Berdasarkan catatan dari Polres Tegal Kota, kriminalitas curanmor 45 kasus terjadi pada 2018 meningkat dibandingkan pada 2017 yang sebanyak 29 kasus.
“Kasus curanmor meningkat 16 kasus. Cukup meningkat pesat,” kata Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah, Senin, 31 Desember 2018.
Dijelaskan, meningkatnya jumlah curanmor karena upaya semisal operasi pemberantasan. “Kemarin ada upaya-upaya untuk menurunkan angka curanmor. Karena waktu itu sempat menjadi PR yang cukup berat. Dan nanti di 2019 ada upaya-upaya untuk bisa lagi untuk menekan angka ini,” kata dia.
Secara total, jumlah kasus di Kota Tegal selama 2018 ada 192 kasus. Jika dibandingkan pada 2017 mengalami peningkatan yakni dari 112 kasus. Artinya mengalami peningkatan 83 kasus atau meningkat 6 persen dari tahun 2017.
Tiga kasus kriminal yang menonjol yakni pencurian dengan pemberatan (curat), curanmor, pencurian dengan kekerasan (curas) dan narkoba.
Siti mengungkapkan, khusus curas pada 2018 meningkat 7 kasus menjadi 10 kasus. “Untuk curas nah ini yang sempat darurat begal. Tapi upaya sudah dilakukan,” ujarnya.
Dia menambahkan pada kasus narkoba pada 2018, Polres Tegal Kota sempat membongkar kasus shabu yang cukup besar. “Ada penangkapan cukup bagus (pada 2018). Yang paling besar adalah penangkapan tersangka Nana Rosiana beralamat Kalinyamat Wetan. Dengan barang bukti 29 gram shabu,” bebernya.
Polres Tegal Kota mempunyai barang bukti narkoba 100 gram lebih yang didominasi shabu dan ganja. “BB shabu ada 54,16 gram, ganja 50,70 gram, psikotropika 8 butir aprazolam, 13 riclona, obat 140 tramadol hcl, 10 triheksil penidil hcl,” rinci Siti.
Selain kasus kriminal, kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan pada 2018 menjadi 219 kejadian. “Kecelakaan lalu lintas naik 46 perkara. Dari 173 perkara, menjadi 219 kejadian. Korban meninggal juga naik dari 31 jiwa menjadi 40 jiwa.
Lebih lanjut Siti menuturkan, meningkatnya kecelakaan lalu lintas lantaran rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. “Sehingga ada faktor human erorrnya,” pungkasnya. (*)
Reporter : Reza Abineri
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post