DIINISIASI oleh ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Takalar, Dr Hj Irma Indriani S.Psi M.Psi, Sabtu (12/9/2020) ini, diselenggarakan webinar Matematika Detik. Tema yang diusung adalah “Asah Intuisi dan Numerasi untuk Melahirkan Para Inovator”.
“Tema melampaui ekspektasi saya: melahirkan para inovator. Ujung atau puncak dari Matematika Detik adalah membentuk pola pikir inovator, tapi tidak banyak yang memahami hal itu. Kebanyakan orang memandang Matematika Detik hanya sebagai olah angka. Padahal Matematika Detik terutama adalah tentang intuisi, yaitu kelebatan ide yang meluncur spontan dalam dua detik pertama,” kata Ahmad Thoha Faz, warga Kabupaten Tegal yang menemukan Matematika Detik.
Selain Irma Indriani (istri bupati H. Syamsari Kitta, S.Pt., M.M.), ada satu sosok perempuan lain yang berperan sebagai penghubung. Yaitu Maya Priana, seorang perempuan asal Makassar. Maya merupakan salah satu dari lulusan angkatan pertama pelatihan Matematika Detik yang diselenggarakan oleh Akademi Kesadaran Diri Indonesia (AKDI) yang berpusat di Semarang, Jawa Tengah. Semua diselenggarakan secara online.
“Semoga Matematika Detik juga bisa masuk kurikulum di perguruan baru di Takalar, yaitu Institut Teknologi Pertanian (ITP),” harap Maya.
Sebagai informasi, sudah ada satu perguruan tinggi yang menjadikan Matematika Detik sebagai materi kuliah, yaitu UIN Walisongo, Semarang. Tepatnya di program studi Tasawuf dan Psikoterapi.
Kuliah perdana di UNI Walisongo yang digelar secara online pada 24 Agustus lalu juga diikuti oleh Profesor Hadi Susanto, guru besar matematika di Essex University (Inggris) dan Khalifa University (Uni Emirat Arab). (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post