TEGAL – Banjir bandang menerjang Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Kamis, 31 Januari 2019 petang. Ratusan rumah di empat RW terendam air dan lumpur dalam selama 2 jam.
Wilayah yang terendam banjir yakni di RW 1 hingga 4. Air datang dengan ketinggian sekitar 1,2 meter. Kepala Desa Semedo Fatchul Qori ketika dimintai konfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. “Air datang sejak pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB,” katanya.
Banjir tersebut merendam rumah, madrasah, sekolah hingga balai desa. “Kami bersama BPBD segera mendata berapa kerusakan akibat banjir,” katanya singkat.
Pantauan Panturapost.id di lokasi, ada puluhan rumah warga yang dindingnya jebol akibat terjangan banjir bandang. Informasi yang dihimpun, beberapa warga menginap di masjid besar sekitar.
Seperti yang dialami oleh salah satu warga Poimah, 35 tahun. Dinding depannya jebol lantaran terbawa benturan air banjir. “(Arus) terlalu kencang. Saya langsung pergi. Banjir bandang,” katanya.
Ia bersama keluarganya mengungsi ke masjid besar sekitar. Poimah sudah tidak memikirkan rumahnya yang mengalami rusak parah. Ia menyebut ketinggian pinggang orang dewasa. Air datang sumber dari pegunungan di sebelah selatan desa. “Air dari hutan. Karena datangnya dari atas,” ujar dia.
Saat ini, ia mengaku masih bingung apa yang akan diperbuat. Pasalnya hampir barang berharga rumahnya hilang terbawa banjir. “Semua hilang. Tiga lemari, celengan, ayam ternak, barang dagangan, dan tabung gas pragat mas. Kerugian ditaksir Rp 10 juta lebih,” katanya sambil berkaca-kaca.
Kini, keluarganya diungsikan ke mertuanya sambil memulihkan mentalnya. Warga lainnya Rohim juga memperkirakan, air berasal dari daerah hutan di selatan desa.
“Lumpur air mengenai ratusan rumah. Dari sebelah selatan jembatan hingga ke utara balai desa,” katanya.
Ia mengaku, banjir bandang kali ini merupakan yang paling parah. Sebelumnya banjir terjadi pada 2013 dan 2018. Hingga pukul 21.00 WIB warga bergotong-royong membersihkan lumpur yang masuk ke rumah-rumah.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Discussion about this post