TEGAL – Jenazah Khotijah, korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 akhirnya tiba di kampung halamannya di Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Jenazahnya tiba pada Jumat, 23 November 2018, sekitar pukul 03.00 WIB. Khotijah meninggalkan dua anak yang masih kecil, Naila (4) dan Nadia (3).
Tobiin (33), kakak Khotijah mengungkapkan, jenazah adiknya teridentifikasi melalui pencocokan DNA. Saat itu, Kamis sekitar pukul 02.45 WIB, tim DVI menghubungi Tobiin dan memberitahu bahwa adiknya sudah teridentifikasi. Saat itu dia diminta merapat ke RS Polri.
“Saat itu saya lagi di kampung (Tegal). Sedang mengurus hak asuh anak Khotijah yang sedang proses persidangan. Insya Allah proses persidangan hak asuh anaknya minggu depan. Lalu saya menelpon adik saya yang ada di Jakarta untuk menerima serah terima jenazah almarhumah Khotijah. Narudin yang ada di Jakarta, saya telpon untuk ke rumah sakit Polri buat serah terima,” ungkapnya.
Untuk mengurus hak asuh anak Khotijah, Tobiin diberi arahan dari bagian hukum Lion Air agar pengurusan hak asuh anaknya benar dan jelas. Bahkan dia sudah memasang iklan buat suaminya selama dua minggu di media cetak dan online, yang berbunyi “Untuk Suami Khotijah dimohon datang di rumahnya di Desa Kreman Dusun Wanagopa Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.”
“Saya sudah memasang iklan selama dua minggu, tapi tak ada wujud suami Khotijah. Kalau dia datang, saya akan terima dan menyelesaikan dengan secara musyawarah keluarga. Kini saya fokus untuk ngurus hak asuh anak ade saya,” ucapnya.
Sementara Narudin yang juga kakak lelaki Khotijah menceritakan, serah terima jenazah, Kamis malam, sekitar pukul 20.00 WIB dan diberangkatkan dari rumah sakit pukul 22.00 WIB. “Kami dari rumah sakit dua mobil. Mobil dari Lion Air dan pegawainya yang menjadi pendamping kami dalam mengurus semua ini, Bapak Ria JUnianto dan mobil ambulan dari rumah sakit polri,” tutur dia.
Taswad (66) ayah alm. Khotijah mengatakan, Naila dan Nadia suka menangis dan bilang mamah, mamah. “Mungkin dia tau mamahnya sudah enggak ada. Kami gemeteran saat jenazah anak saya datang dengan sebuah peti. Semua enggak bisa berkata-kata. Kami hanya bisa menerima dan ikhlas atas semua ini,” ujarnya. (Panturapost.id)
Reporter: Bentar
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post