BREBES, Panturapost.com – Seorang remaja asal Desa Plompong, Kecamatan Sirampog, Brebes, Joko Purnomo, ditemukan masih hidup setelah dua hari dilaporkan hanyut terseret arus sungai. Dia ditemukan sekitar 15 kilometer dari lokasi.
Hingga Selasa, 17 Januari 2017, remaja berusia 17 tahun itu masih dirawat di RSUD Bumiayu. Dia pun belum bisa diajak bicara. “Tatapannya masih kosong, dia belum bisa diajak berkomunikasi,” kata Kepala Desa Plompong, Fatoni.
Kendati demikian, Joko mulai mengenali keluarga dan beberapa orang di sekitarnya. “Tapi kepada orang-orang tertentu masih takut. Termasuk sama saya dia masih takut,” kata Fatoni.
Jumat pekan lalu, dia dikabarkan hanyut di Sungai Keruh, desa setempat, sekitar pukul 18.30 WIB. Peristiwa itu diketahui setelah sepeda motor yang tunggangi Joko ditemukan di jembatan dalam posisi roboh. Saat itu, kunci kontak masih dalam keadaan ON, namun mesin mati.
Warga yang melihatnya curiga dan langsung memberitahukan kepada warga lain, termasuk kepada petugas kepolisian. Tak ayal, warga pun beramai-ramai mencari Joko karena diduga kuat, remaja sebuah Madrasah Aliah swasta di kecamatan tersebut hanyut terbawa arus.
Dua hari berselang, setelah warga dan petugas melakukan pencarian sejauh lebih dari 20 kilometer, kabar mengejutkan terdengar. Ahad, 15 Januari 2017 sekitar pukul 14.00 WIB, warga Desa Dukuturi, Kecamatan Bumiayu, menemukan Joko dalam kondisi masih hidup di Sungai Keruh. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari lokasi Joko dilaporkan hilang.
Warga pun akhirnya membawa Joko ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu. Meski sempat meronta, kondisi Joko saat itu lemas. Ketika dikerubungi banyak orang, Joko kerap mengamuk dan dengan mata melotot. “Saya tadi ke sana dia belum bisa diajak ngobrol. Tatapannya terlihat kosong,” kata Fatoni.
Sebelumnya, sejumlah pihak berspekulasi Joko telah dibawa oleh makhluk halus. Sebab, pertanyaan kenapa Joko bisa bertahan hidup meski diduga kuat hanyut sejauh belasan kilometer, hingga kini belum terjawab. Padahal, pada akhir tahun lalu, ada seorang nenek yang hanyut di sungai yang sama dan ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh mengenaskan.
Menurut Fatoni, tidak sedikit warga yang mengganggap Joko dibawa oleh makhluk halus ke alam lain. Namun ada juga yang mengira Joko meninggalkan sepeda motor di Jembatan dan berjalan kaki menyusuri sungai maupun melalui darat ke Bumiayu. “Yang jelas ini masih diluar nalar akal manusia. Aneh,” kata Fatoni.
Kepala Kepolisian Sektor Sirampog, AKP Widiaspo, mengatakan pihaknya kini masih menyelidiki penyebab peristiwa ini. Dia juga sempat berspekulasi anak tersebut dibawa makhluk halus, yang warga setempat populer menyebutnya Kalong Wewe. “Ini anaknya belum bisa diajak komunikasi. Kalau memang benar dia dibawa makhluk halus, biasanya satu pekan baru bisa diajak komunikasi,” kata dia. (Rhn)
Discussion about this post