TEGAL, Panturapost.com – Aditya Rizki Fauzi, 15 tahun, terkapar lemah di pembaringan ruang ICU Rumah Sakit Umum Suradadi, Tegal, Senin, 7 November 2016. Selang infuse melilit tangan dan hidungnya. Dia pun hanya bisa pasrah.
Ibunda Aditya, Tusmiyati, 39 tahun, tampak sedih menatap kondisi sang anak. Dia pun sempat menceritakan kronologi kenapa anaknya bisa sampai masuk rumah sakit. Saat itu, pada Rabu, 2 November 2016, seperti biasa anaknya pulang sekolah pada sore hari. Saat itu, Aditya tidak menceritakan apa-apa.
Pada malam harinya, Aditya mulai mengeluh kesakitan di bagian perutnya. “Nah saat itu, dia baru cerita kalau dia baru saja dipukuli oleh kakak kelasnya,” kata Tusmiyati.
Lihat kondisi korban pemukulan:
Berdasarkan penuturan Aditya kepada Tusmiyati, peristiwa pemukulan itu terjadi pada Rabu, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, Aditya dan sejumlah teman sekelasnya dikumpulkan oleh sembilan seniornya di ruang kelas. “Katanya anak saya sama teman-temannya dipukuli sama sembilan anak itu,” ujar dia.
Lalu pada Kamis, 3 November 2016, lantaran terus mengeluh kesakitan, Aditya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Hingga Senin atau lima hari setelah peristiwa pemukulan itu, tubuh siswa kelas X tersebut masih terkapar dan lemah di pembaringan ruang ICU.
Hingga berita ini ditulis, Panturapost.com belum mendapatkan konfirmasi dari pihak sekolah. Namun, sebagaimana dilansir Radartegal.com, pihak sekolah mengaku kecolongan dengan peristiwa ini.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 3 Kota Tegal, Bambang Andi W, mengungkapkan, pihaknya sebenarnya sudah mencegah agar tidak terjadi perpeloncoan. Yaitu dengan memberikan pendidikan karakter setiap Jumat. (Rhn)
Discussion about this post