BREBES – Produk pestisida yang diduga palsu beredar di kalangan masyarakat. Rabu (19/12) lalu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes mengamankan puluhan produk pestisida dari berbagai merek yang diduga palsu.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras) DKPP M. Furqon mengatakan, pihaknya pertama kali mendapatkan laporan dugaan pestisida palsu dari kelompok tani (Poktan) di Desa Siwuluh, Kecamatan Bulakamba. Setelah dicek, memang benar adanya produk pestisida yang diduga palsu.
“Kita mendapatkan laporan dari Poktan Mukti Rahayu dan Sumber Makmur. Bahwa ada temuan dugaan peredaran pestisida palsu,” ucap M Furqon, Rabu 26 Desember 2018.
Dari laporan tersebut, kata dia, puluhan petani dilaporkan telah membeli produk pestisida yang dijual door to door oleh penjual. Mereka tergiur lantaran harga yang dijual lebih murah dari kios toko obat yang telah dilakukan pengontrolan oleh dinas.
“Dari laporan kedua Poktan itu, mereka tergiur karena harganya lebih murah. Bahkan, mereka diberi bonus satu jika membeli dua buah pestisida,” katanya.
Furqon menjelaskan, produk yang diamankan oleh pihaknya dikatakan palsu lantaran nomor pendaftaran yang tertera dalam kemasan berbeda dengan aturan yang ada. Di mana, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 24 Tahun 2011 tentang syarat dan tatacara pendaftaran pestisida, nomor pendaftaran tersebut harus RI.(diisi 14 digit) oleh pihak kementerian.
“Aturan itu sudah berjalan sejak 2011 lalu. Sedangkan dalam kemasan yang diamankan memiliki nomor izin pendaftaran RI 0012412/Deptan/VIII/2016,” ungkapnya.
Selain bisa melihat dari nomor pendaftaran, kata dia, para petani juga bisa membedakan produk pestisida asli atau palsu dengan cara yang lain. Di antaranya dengan melihat fisik kemasan. Seperti, melihat segel (masih utuh/tidak), warna label (tidak cerah atau mudah dilepas).
“Petani juga bisa mengecek keaslian dari fisik pestisida. Apabila terdapat perbedaan seperti warna, bau dan kekentalan maka patut dicurigai. Dan segera laporkan,” katanya.
Tidak dipungkiri, masuknya musim penghujan seperti ini banyak petani yang membutuhkan pestisida untuk lahan pertaniannya. Terlebih, saat ini petani bawang merah banyak membutuhkan obat. Karenanya, dia mengimbau kepada petani untuk lebih berhati-hati dalam memilih obat-obatan (pertanian).
“Jangan terkecoh dengan harga murah. Cek terlebih dahulu dengan cara yang saya terangkan tadi (di atas). Jika ada kejanggalan segera laporkan,” pungkasnya. (*)
Reporter : Fajar Eko Nugroho
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post