BREBES, Panturapost.com – Musibah kecelakaan air terjadi di Brebes Sabtu (21/1) akhir pekan lalu. Lima orang dilaporkan tenggelam di Waduk Malahayu, Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo. Perahu yang mereka tumpangi terbalik setelah diterpa hujan dan angin kencang. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban masing-masing bernama Agus Suseno, 44 tahun; Lengkir, 45 tahun; Ahmad, 48 tahun; Wiwin Wijanarko, 43 tahun; Bambang Lesmana, 32 tahun. Mereka merupakan warga desa setempat. Saat itu kelima orang itu berangkat memancing sekitar pukul 08.30 WIB. Ketika hari sudah mulai sore, mereka berniat pulang. Saat perjalanan pulang itu, perahu yang mereka tumpangi oleng karena diterpa hujan dan angin kencang. “Perahu terbalik dan menenggalamkan semua penumpang,” kata Koordinator SAR Adhe Dhanie.
Tak lama berselang, Casrim, salah seorang juru kemudi perahu wisata yang sedang membawa pengunjung melihat sejumlah orang berteriak minta tolong di dekat perahu yang terbalik. Casrim dan sejumlah wisatawan langsung menolong mereka, tapi hanya empat orang. Satu korban lainnya, Bambang Lesmana, hilang di tengah waduk dengan kedalaman sekitar 10 meter itu.
Keempat korban selamat langsung dibawa ke daratan dan mendapatkan perawatan intensif di RS. Dera As Syifa. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polsek setempat. Sementara, Tim SAR, Polisi, dan dibantu warga sekitar melakukan pencarian. Hingga pukul 21.00 WIB, korban Bambang belum juga ditemukan. “Pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Ahad pagi.”
Keesokan harinya, Ahad, 22 Januari 2017, sekitar pukul 09.50 WIB akhirnya Bambang ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian, dalam kondisi tidak bernyawa. Petugas langsung mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke darat. Menurut warga, Bambang merupakan korban meninggal pertama pada 2017 ini di Waduk Malahayu. “Korban diduga tidak bisa berenang,” kata warga setempat, Sulastro, 25 tahun, yang ikut dalam pencarian.
Atas peristiwa ini, masyarakat di sekitar waduk diminta untuk selalu waspada. Sebab, kondisi cuaca yang sedang tidak menentu, bisa membahayakan jika beraktivitas di tengah. Warga juga diimbau untuk berkoordinasi dengan petugas kepolisian dan Tim SAR jika hendak beraktivitas di waduk. “Yang paling penting memakai pengaman,” ujar Adhe Dhanie. (Koran Tempo/Rhn)
Discussion about this post