PEMALANG, Panturapost.com – Empat anak buah kapal (ABK) asal Kabupaten Pemalang, dilaporkan hilang di laut australia. Mereka tidak diketahui keberadaannya sejak sebulan terakhir ini.
Informasi yang dihimpun Panturapost.com menyebutkan, keempat pelaut tersebut berangkat dari Bali pada pertengahan Juli lalu, dengan kapal ikan bernama Golden Tuna 88 asal Bali.
Adapun keempat nelayan itu yakni Kurnianto, 35 tahun warga Belik; Ruslani, 44 tahun, warga Pedalangan RT 01 RW 05 Desa Wanarejan Selatan; Warso, warga Wanarejan Selatan; dan Gugus Priyadi, 29 tahun, warga Dukuh Karangsembung RT 02 RW 05 Desa Jebed Selatan.
Informasi itu dibenarkan oleh Kepala Satpolair Polres Pemalang, AKP Sunardi. Dia mendapat informasi dari Ditpolair Polda Bali ihwal insiden kecelakaan Kapal Golden Tuna 88 di laut Australia. Info yang diterima memang ada warga Pemalang berada dalam kapal itu.
Dia mengatakan awalnya info yang diterima ada tiga orang. Namun setelah ditelusuri ada satu orang asal Belik Pemalang tapi tinggal di Pekalongan. “Kami sudah cek ke keluarga masing-masing,” katanya Rabu, 22 November 2017.
Sementara itu, Maesaroh, 30 tahun, istri dari Kurnianto mengaku masih menunggu kepastian kabar suaminya. Dia mengatakan suaminya berangkat empat bulan lalu tepatnya pada 12 Juli 2017.
“Sejak saat itu saya hanya komunikasi lewat istrinya kapten kapal. Terakhir saya mau tanya gaji 28 Oktober 2017. Tapi besoknya dapat kabar kapalnya terbakar,” katanya.
Menurut informasi dari perusahaan, saat ini penumpang kapal yang berjumlah 20 orang itu masih dalam pencarian. “Katanya sudah kerjasama dengan SAR Australia,” katanya.
Kini, dia hanya bisa pasrah menunggu kabar nasib suaminya. Dia berharap ada perhatian dari pemerintah dan pihak perusahaan. (Rhn)
Discussion about this post