TEGAL – Fosil ubur-ubur ditemukan di Perbukitan Margajaya, Desa Tonggara, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal. Situs yang diduga berusia ratusan ribu tahun ini ditemukan oleh kelompok pelestari cagar budaya Gerbang Mataram Tegal.
Fosil ubur-ubur ini berwarna putih kecokelatan dan memiliki tekstur seperti batu. Benda ini juga memiliki berat sekitar 2 kilogram. Dengan diameter sekitar 15 sentimeter.
“Ini kami temukan awal bulan Maret lalu. Lokasinya di pinggir sungai di perbukitan Margajaya,” kata Slamet Herianto, Koordinator kelompok pelestari cagar budaya Gerbang Mataram, Kamis (25/4).
Dia memprediksi, usia benda tersebut berusia ratusan ribu tahun, bahkan jutaan tahun. Sebab, ubur-ubur ini merupakan jenis moluska. Yakni hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak.
“Jadi kalau menurut studi yang ada, fosil jenis moluska ini rata-rata usianya antara 700 ribu – 2 juta tahun,” kata pria yang sudah bergelut dengan benda purbakala sejak 2004 silam ini.

Slamet mengungkapkan, lokasi penemuan berada di radius 25 kilometer ke arah barat dari Situs Purbakala Semedo, Tegal. Menurut dia, di sana masih banyak benda-benda purbakala berusia serupa dengan fosil ubur-ubur yang dia temukan.
“Selain ubur-ubur, kami juga menemukan fosil hewan laut lain. Seperti fosil kerang dan keong. Usianya juga diprediksi sampai ratusan ribu tahun,” jelasnya.
Namun, untuk memastikan jenis dan berapa usia fosil purba tersebut, Slamet akan membawanya ke Museum Purbakala Semedo. Kajian akan dilakukan oleh arkeolog dari Badan Arkeologi (Balar) Yogyakarta dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.
Sementara itu, pemerhati situs purbakala, Teguh Herdi, mengungkapkan Kabupaten Tegal sebenarnya menyimpan banyak fosil purbakala. Lokasinya membentang dari Semedo hingga ke selatan sampai Bumiayu, Kabupaten Brebes.
“Selain situs purbakala, di Tegal juga banyak peninggalan bangunan budaya. Saya kira ini perlu diinventarisasi agar tidak hilang begitu saja,” katanya. (Irsyam Faiz)
Discussion about this post