Kepala Desa Walangsanga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Roto, serangan monyet itu sebenarnya terjadi sudah lama. Warga desa yang terletak di lereng Gunung Slamet itu mulai terbiasa dengan kedatangan kawanan monyet.
Pihak desa dan warga setempat hingga kini belum bisa berbuat banyak. Bahkan, tidak sedikit yang tidak berani bercocok tanam lantaran khawatir tanamannya dirusak oleh kawanan monyet. “Selain monyet, babi hutan juga sering merusak tanaman warga. Terutama tanaman umbi-umbian,” ujar dia.
Selain di Kecamatan Moga, wilayah lereng Gunung Slamet lainnya yang diserang kawanan kera adalah Desa Gambuhan dan Gunungsari Kecamatan Pulosari. Di dua desa itu, lahan pertaian juga diserang kawanan monyet.
Biasanya, binatang primata tersebut menyerang tanaman singkong, jagung, pisang, dan tanaman lainnya. “Kami sering kebingungan karena diserang hama kera dan babi hutan,” ujar Heri, petani setempat.
Kepala Desa Gunungsari, Teteg Winantea, mengungkapkan tidak hanya kera yang merusak tanaman warga, tetapi juga babi hutan. Para petani di desa setempat resah dengan serangan hama yang biasa disebut celeng itu. “Kera dan babi hutan itu merusak tanaman umbi-umbian,” kata dia. (Tempo.co/Rhn)
Discussion about this post