BREBES, Panturapost.com – Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Brebes, sedang geger lantaran ada sejumlah warga yang dikabarkan menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Seperti diketahui, Padepokan Dimas Kanjeng saat ini tengah dibicarakan banyak orang. Sebab, Taat Pribadi sedang berurusan dengan pihak berwajib berkenaan dengan penipuan penggandaan uang dan dugaan pembunuhan.
Salah seorang pengikut asal Brebes yakni Makdum (52), warga Desa Rancawuluh Kecamatan Bulakamba. Ia bersama keluarganya sudah menjadi anggota padepokan milik Taat Pribadi itu sedari tahun 2011 silam. Bahkan saat penangkapan Taat beberapa waktu lalu, ketiganya sedang berada di Padepokan, yang terletak di Probolinggo, Jawa Timur.
Kepala Desa Rancawuluh Edi Supriyadi, mengungkapkan bahwa Makdun menjadi pengikut Dimas Kanjeng bersama kedua anaknya, yakni Tosim (24) dan Fatimah (28). Menurut informasi yang dihimpun, Makdum menjadi pengikut Dimas Kanjeng lantaran diajak oleh salah temannya Danuri dari Desa Pulogading, dan Muhadi dari Desa Bangsri. Namun Danuri dan Muhadi saat ini sudah tidak lagi menjadi pengikut Dimas Kanjeng sejak 2013.
Namun saat ini keluarga Makdum sudah pulang sejak Kamis malam, 6 Oktober 2016. Edi menjelaskan, kepulangan mereka juga karena pihak desa mendapat informasi dari koramil dan polsek Bulakamba. Tanpa pikir panjang, akhirnya Kades menelpon Tosim dan Fatimah yang tengah berada di padepokan sejak penangkapan Taat Pribadi.
Mereka sekeluarga yang merupakan warga RT 002/RW 007, Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, sampai dengan berita ini diturunkan, masih belum bisa dimintai keterangan. Hal ini mengingat kondisi mereka yang masih terpuruk dan kecewa karena uang yang mereka setorkan tak mungkin bisa kembali.
Diinformasikan oleh Koramil Bulakamba, di Kabupaten Brebes sendiri ternyata masih banyak pengikut padepokan Dimas Kanjeng yang belum terdata. Dan hingga saat ini, masih belum dapat terhitung berapa total uang yang sudah disetorkan. (Rhn)
Discussion about this post