BREBES – Perum Bulog membangun sarana penyimpanan bawang merah dengan sistem pengondisian udara (Controlled Atmosphere Storage/CAS) di Kompleks Pergudangan Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes.
Tempat penyimpanan itu berbeda dengan dengan storage lain. CAS ini merupakan penyimpanan seperti kontainer pendingin dengan kontrol atmosfer. “Jadi kami bangun mesin ini di sini, karena Brebes merupakan sentra produksi bawang merah nasional,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, usai meresmikan mesin tersebut, Rabu 4 Juli 2018.
Kedepan, kata Buwas, gudang penyimpanan bawang merah yang menggunakan teknologi CAS ini akan didirikan di seluruh daerah Indonesia. “Untuk menstabilkan harga bahan pokok, nggak cuma bawang merah. Kita akan dirikan gudang CAS untuk menyimpan cabai atau bahan pokok lainya,” jelasnya.
Sarana penyimpanan bawang merah tersebut memiliki luas tanah 7.830 meter persegi dan luas bangunan 3.686,81 meter persegi. Bangunan itu dilengkapi gudang jemur bawang seluas 391 meter persegi. Sarana ini terbagi menjadi 20 ruangan atau kopel untuk menyimpan bawang merah dengan dilengkapi mesin CAS.
Setiap ruangan masing-masing memiliki kapasitas sebanyak 13,6 ton bawang merah dengan daun (askip) atau 16,32 ton bawang merah tanpa daun (rogol askip). Mesin CAS ini dilengkapi teknologi canggih dengan sistem pengkondisian udara yang mengontrol kelembaban, oksigen, karbondioksida, nitrogen, dan ethylene.
Hambat Laju Pematangan
Teknologi penyimpanan itu mampu menghambat laju pematangan atau penyusutan agar bawang merah bisa disimpan dalam waktu lama. “Dengan teknologi canggih ini, bawang merah dapat disimpan tiga hingga enam bulan lamanya dengan nilai susut maksimal hanya 10 persen,” ungkap Buwas.
Dengan tempat penyimpanan itu, ia yakin pasokan nasional produk pertanian khususnya bawang merah aman. Petani bisa menjual bawang merahnya saat panen raya ke Bulog. Bulog pun tidak kebingungan lagi karena sudah memiliki tempat penyimpanan khusus. “Tujuan mendirikan gudang CAS ini juga berguna untuk stabilisasi harga bawang merah di pasaran,” katanya.
Seperti diketahui, produk hortikultura bawang merah merupakan satu dari beberapa yang paling sulit untuk disimpan. Jika pasokan sedang melimpah dan harga rendah, petani biasanya menyimpan bawang merah. Namun, jika disimpan lama-lama tanpa teknologi, bawang merah akan mengalami penyusutan hingga penurunan kualitas.
Sementara itu, Bupati Brebes Idza Priyanti menyebutkan, pihaknya akan terus berupaya mendirikan gudang penyimpanan bawang merah CAS di beberapa titik sentra bawang merah. “Memang kita rencanakan akan buat 5 gudang lagi dengan teknologi seperti ini. Saya yakin petani akan lebih untung dengan pola penyimpanan dengan metode CAS,” ucap Idza Priyanti. ( sumber: panturapost.id )
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post