BREBES, Panturapost.com – Harga bawang merah di tingkat petani di Brebes Jawa Tengah, dalam sepekan terakhir ini turun drastis. Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, menduga anjloknya harga bawang ini disebabkan karena dibukanya keran impor untuk bawang bombay dari India.
Menurutnya, kesempatan itu digunakan oleh importir untuk menyelundupkan bawang bombay jenis union pickle atau sejenis bawang bobay berukuran kecil dari India.
Informasi yang didapat oleh ABMI, bawang Bombay jenis itu berasal dari berbagai negara seperti India dan Peking. Pintu masuknya berada di Dumai, Aceh, dan Tanjung Balai. Impor bombay yang dibarengi dengan kecurangan itu dinilai telah merusak harga bawang di tingkat lokal.
Baca juga: Harga Bawang Merah Anjlok, Petani Brebes Merugi
“Meski tidak masuk ke Brebes tapi barangnya sudah masuk pasar di Jakarta. Sedangkan pasar kami kan disana (Jakarta), ada yang legal, tapi tidak sedikit yang illegal,” katanya.
Dia berharap kepada pemerintah untuk turun tangan mengendalikan impor tersebut. ABMI meminta pemerintah melalui kementerian terkait untuk menindak tegas pelaku impor ilegal. “Pemerintah harus menyetopnya,” katanya.
Salah seorang petani bawang merah di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Brebes, Ayub Saktiyani, 52 tahun, mengatakan hasil panen bulan ini tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Hasil satu petak sawah atau sekitar 2.000 meter persegi, hanya Rp 8 juta. Padahal, modal yang dikeluarkan mencapai 20 juta.
Nasib yang sama dialami petani lainnya, Edi, 37 tahun. Warga Desa Tanjung, Brebes ini tak bisa menikmati hasil panen karena tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Biasanya hasil panen dari lahan seluas seperempat hektare bisa menghasilkan Rp 15-22 juta. Tapi panen kali ini turun drastis menjadi Rp 7 juta. (Rhn)
Discussion about this post