BREBES – Petani bawang daun di Desa Batursari, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes sedang semangat panen. Pasalnya, dalam beberapa hari ini, harga bawang daun atau bawang teropong di tingkat petani melonjak 100 persen.
“Mumpung harganya lagi bagus, kadang ada yang berani memanen tanaman bawang daunnya meski baru dua bulan usianya,” ungkap petani setempat, Sumedi (40), Rabu (15/7/2020).
Tren kenaikan harga bawang daun terjadi sudah dua pekan ini. Kenaikan terjadi secara bertahap, mulanya Rp 3.000 per kilogram kemudian naik menjadi Rp 4.000 per kilogram, terus naik lagi menjadi Rp 6.000 per kilogram.
“Kemarin sempat naik menjadi Rp 7.000 per kilogram, tapi secara umum ya Rp 6.000 harga per kilogram,” kata Sumedi.
Ia menuturkan, harga tersebut bisa lebih tinggi lagi di tingkat konsumen. Dengan kondisi tersebut, membuat petani sumringah menjualnya, karena mendapatkan untung yang berlimpah.
Sayangnya, kata dia saat ini tidak banyak petani sekitar lereng Gunung Slamet yang menanam bahan penyedap tersebut. Alhasil tidak semua petani dapat menikmati kenaikan harga.
“Harga memang lagi bagus tapi petani yang menanam bawang daun juga tidak terlalu banyak. Mereka yang menanam saja yang bisa menikmati kenaikan bawang daun saat ini,” terangnya.
Sumedi memperkirakan, naiknya harga lantaran permintaan sedang meningkat. Stok petani saat ini juga sedang sedikit.
“Pertimbangan cuaca biasanya menjelang musim kemarau tanaman kurang bagus, banyak hama dan gangguan lainnya dan memilih tanaman yang cocok atau tahan hama,” ujarnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post