BREBES – Harga sewa stan pameran Festival UMKM yang digelar di Islamic Center Brebes dianggap kemahalan dan membebani para pelaku UMKM. Tak hanya itu, harga makanan di sana juga dinilai terlalu mahal.
Salah satu peserta pameran, Adian (40) misalnya, mengeluhkan harga sewa stan yang mencapai Rp 1,8 juta. Harga itu untuk sewa selama 10 hari sejak 14 Januari hingga 23 Januari 2022.
Pria asal Kaligangsa Wetan ini menyatakan, festival untuk menyambut Hari Jadi Brebes berjalan dengan baik dan banyak pengunjung yang datangan bersama keluarga sampai malam. Namun, ia juga mengeluhkan selama gelaran ini berlangsung masih adanya sampah di lokasi acara.
“Belum lagi iuran kebersihan yang per harinya dipatok Rp 5 ribu. Dan juga, fasilitas yang disediakan dalam acara Gelar Produk UMKM untuk memperingati Hari Jadi Brebes ini juga minim. Sampah masih berserakan di lokasi,” keluh Adian, Rabu (19/1/2022).
Selain itu, kata dia, kondisi cuaca juga berpengaruh pada pendapatan mereka sejak dibukanya acara tersebut. Saat hujan pada sore hingga malam hari, dagangannya sepi pengunjung lantaran tidak adanya tempat untuk berteduh.
Padahal, di hari kedua acara, pengunjung memadati lokasi hingga membludak. Namun di hari selanjutnya saat turun hujan, festival UMKM ini sepi pengunjung.
“Kendalanya kemarin ada hujan, sebelum hujan alhamdulillah ramai. Setelah hujan, sudah tidak ada pengunjung lagi,” katanya.
Sementara itu, pedagang harumanis karakter dan es asap, Kharis Setiawan, mengatakan, harga sewa stan yang mencapai Rp 1,8 juta itu terbilang mahal. Apalagi selama dua tahun ini usaha mereka terdampak pandemi COVID-19.
“Saya jual harumanis karakter hewan seperti beruang, kelinci, bebek. Kalau es asap Rp 20.000 satu porsi,” kata Kharis Setiawan.
Sementara itu, seorang pengunjung, Athifa, mengatakan jajanan di lokasi tersebut terbilang mahal. Berbeda dengan harga jajanan di luar acara tersebut, meskipun membeli di penjual yang sama.
Untuk harga snack yang sedang ngetren saat ini snack berasap yang diolah dengan nitrogen cair. Harganya mulai dari Rp20-30 ribu per porsi di lokasi itu.
“Banyak jajanan yang harganya mahal. Ada juga jajanan yang porsinya sedikit tapi harganya mahal,” keluh Athifa.
Pengunjung lainnya, Harti, mengatakan di dekat lokasi Gelaran Produk UMKM tidak ada toilet. Pengunjung harus mencari toilet masuk ke komplek Islamic Center.
Fasilitas lain yang dikeluhkan yakni minimnya meja dan kursi yang digunakan pengunjung untuk menyantap jajanan. Sehingga, para pengunjung seringkali berebut tempat duduk di lokasi festival ini.
“Saat pengunjung makan jajanan di kursi tidak disediakan tempat sampah. Jadi saat bergantian duduk di situ, banyak sampah berserakan. Banyaknya makanan Korean Food, tidak ada makanan tradisional,” kata Harti.
Sementara itu, Panitia Hari Jadi Brebes bagian Seksi Bazar dan Kuliner, Yulia Hendrawati, mengatakan biaya acara Gelar Produk UMKM Brebes ini ditanggung bersama-sama oleh para pelaku UMKM.
Biaya itu, kata dia, diperlukan untuk membayar tenda stan, layos, listrik, dan biaya keamanan dan lainnya selama sepuluh hari. Sehingga, bagi pelaku UMKM yang mengikuti acara ini harus iuran untuk biaya kebutuhan tersebut.
“Nah ini ditanggung bareng-bareng untuk biaya listrik dan lainnya seperti ornamen-ornamen. Sehingga, mereka dikenakan biaya sewa stand yang bervariasi,” kata Yulia Hendrawati.
Menurut dia, biaya sewa stand mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Untuk stand di bagian gapura pintu masuk atau bagian depan dikenakan biaya Rp 2 juta. Semakin ke belakang, biaya stand semakin turun hingga harga Rp 1,5 juta. Biaya stand ini telah disepakati bersama oleh pihak panitia Hari Jadi Brebes ke 344 tahun. Namun tidak semua 47 pedagang dikenakan biaya.
“Jadi kalau yang bayar itu, yang menjual satu produknya sendri. Kalau komunitas itu satu tenda isinya banyak pedagang. Makanya digratiskan. Ada 10-11 tenda yang digratiskan,” beber dia.
Terkait pungutan biaya kebersihan Rp 5 ribu per hari yang dikenakan kepada masing-masing tenda, dirinya mengaku belum mengetahui. Menurutnya pungutan biaya kebersihan itu di luar sepengetahuan panitia. Pihaknya pun akan mengecek ke lokasi terkait adanya pungutan biaya kebersihan tersebut.
“Kami dari panitia belum tahu ada tambahan biaya kebersihan sehari Rp 5.000. Ini nanti coba saya cek dulu ya,” pungkasnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post