Panturapost.com, Tegal – Lantaran dianggap mampu berperan besar dan peduli, Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno didaulat sebagai Ibu Asuh bagi Taruna dan Taruni Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Kota Tegal Jawa Tengah. Selain itu, Walikota juga mendapat predikat sebagai Pelopor Keselamatan Transportasi Kota Tegal.
“Selama dua tahun kami perlu mencari sosok figur yang dapat kami banggakan, sehingga kami mempunyai belajar spirit yang tinggi. Walikota juga sangat antusias sebagai ibu asuh bagi taruna dan taruni PKTJ Kota Tegal,” ucap Direktur PKTJ Yudi Karyanto usai Ceramah Umum oleh Walikota Tegal di PKTJ Kota Tegal, Senin 1 Agustus 2016.
Hadir bersama Wakil Direktur I PKTJ Herman M. Kaharmain, Wakil Direktur II PKTJ Isman Djulfi dan Wakil Direktur III PKTJ Rode P. Gagok, serta jajaran PKTJ lainnya. Ceramah Umum ini merupakan bagian dari Program Walikota Mengajar yang baru pertama kali dilaksanakan di Kampus PKTJ Kota Tegal.
Usai Ceramah Umum di depan para Taruna dan Taruni PKTJ Kota Tegal, Walikota mengucapkan kesediaannya untuk menjadi Ibu Asuh Taruna/Taruni PKTJ Kota Tegal.
“Untuk permohonan menjadi Ibu Asuh, saya bersedia sekali,” kata Walikota Tegal dengan mengepalkan tangan penuh semangat.
Dalam kesempatan itu, sebagai prosesi resminya Walikota menjdi ibu asuh, seorang taruni kemudian menyematkan selempang bertuliskan Ibu Asuh PKTJ warna hijau kepada Walikota Tegal yang disaksikan oleh Direktur PKTJ Kota Tegal.
Kemudian Yudi Karyanto menyerahkan Piagam Penghargaan Ibu Asuh kepada Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno sebagai Ibu Asuh Taruna/Taruni PKTJ Kota Tegal yang ditandatangani sendiri oleh Yudi Karyanto sebagai Direktur PKTJ.
Dalam ceramah umumnya dihadapan para taruna dan taruni PKTJ Kota Tegal, Walikota menyoroti perkembangan sarana dan prasarana transportasi di Kota Tegal.
Bahkan perkembangan transportasi terkini menjadi bahan diskusi menarik yang dilontarkan kepada para taruna. Misalnya apakah sudah perlu adanya kebijakan mengenai transportasi massal di Kota Tegal, seperti Bus Way atau Transjakarta di Jakarta, apakah dapat diterapkan di Kota Tegal.
Sementara mengenai transportasi berbasis online seperti gojek, grabjek dan lain sebagainya. Dalam kesempatan itu, Walikota meminta empat taruna dan taruni untuk memberikan pendapatnya mengenai perkembangan transportasi saat ini.
Dari masukan para taruna dan taruni, Walikota menyimpulkan untuk menjadi evaluasi dan kajian bagi Pemkot Tegal. Untuk itu, Walikota meminta PKTJ dapat memberi masukan dari hasil evaluasi dan kajian secara detail bagi arah kebijakan yang diambil Pemkot Tegal, dengan pertimbangan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan safety untuk berkendaraan umum dan lebih cepat sampai tujuan.
Kendati demikian, tentu saja kebijakan itu tidak mengesampingkan global warming, go green, smart city dan ramah lingkungan.
Menanggapi hal tersebut, Yudi Kartono mengatakan PKTJ siap untuk memberi masukan kepada kepada Pemkot Tegal khususnya Dishubkominfo Kota tegal. “Kami PKTJ ingin mengabdikan pemikiran kami kepada Pemkot Tegal,” ucap Yudi Kartono.
Menurut Yudi, untuk angkutan massal sesuai aturan Keputusan Menteri Perhubungan No. 35 Tahun 2003, diperuntukkan untuk kota dengan penduduk diatas 500 ribu jiwa. Namun Kota Tegal penduduknya dibawah 300 ribu jiwa.
“Tetapi sebetulnya ada dua langkah. Yakni jangka pendek yakni optimalisasi pelayanan yang ada dengan penataan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Kominfo. Dan jangka panjang sudah menyiapkan dengan kota yang kecil namun kalau pertumbuhan tinggi perlu membutuhkan angkutan yang memadai,” jelasnya.
Sementara mengenai jembatan layang, Wilayah Kota Tegal terbelah menjadi dua. Ada beberapa titik yang terkunci maka dengan kebijakan Walikota untuk meningkatkan akses wilayah Mengenai predikat Pelopor Keselamatan Transportasi, Yudi meyatakan bahwa tentunya Walikota Tegal memiliki pemahaman dan motivasi yang sama terkait keselamatan transportasi.
Oleh karena itu, PKTJ memohon kepada Walikota untuk menjadi pelopor keselamatan Transportasi sehingga apapun pelaksanaan kegiatan, keselamatan menjadi hal yang utama.
“Kami semuanya, baik dosen dan murid mendukung sepenuhunya kebijakan Walikota Tegal terkait aspek keselamatan,” paparnya. (MAQ)
Discussion about this post